JuaraNews, Bandung – Setelah terjalin kerja sama selama 10 tahun, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Jawa Barat kembali akan menjalin kerja sama dengan Gyeongsangbuk-Do Sport Council (KONI Gyeongsangbuk-Do), Korea Selatan. Atlet dan pelatih akan diberangkatkan pada tahun 2021, sebelum Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua dimulai.
Ketua KONI Jabar Ahmad Saepudin memastikan rencana pengiriman atlet itu saat konperensi pers di Gedung KONI Jalan Padjadjaran Bandung, Rabu (4/11/2020).
Kerja sama KONI Jabar dengan Gyeongsangbuk-Do sudah dimulai sejak 2010, menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Riau pada 2012. Saat itu, atlet yang berpotensi mendapatkan medali emas dari beberapa cabang olahraga dikirim ke negeri ginseng. "Hasilnya waktu itu Jabar naik ke posisi kedua dari posisi keempat," kata Ahmad Saefudin.
Di PON 2016, atlet dari sembilan cabang olahraga yang dikirim ke Korea menyumbang 30 persen perolehan medali emas Jabar sehingga menjadi juara umum. "Saat itu kita prediksi bisa menyumbang 36 medali emas, tetapi nyatanya bisa mendapatkan 75 medali," ujar Ahmad.
Oleh karena itu, katanya, PON Jabar akan kembali mengirim atlet ke Korea Selatan, menjelang penyelenggaraan PON XX tahun 2021 di Papua. Pengiriman atlet akan dilakukan dalam dua keberangkatan pada 2021.
Ke depan, kata Ahmad, setelah tahun 2021, pengiriman ke Korea Selatan tidak lagi bagi atlet, namun bagi pelatih. Tujuannya agar pelatih-pelatih tersebut bisa mengadopsi ilmu yang dimiliki pelatih Korea Selatan, khususnya di Gyeongsangbuk-Do, agar bisa diaplikasikan di Jawa Barat.
Peran pelatih Korea selama ini sangat dirasakan oleh KONI Jabar dalam meningkatkan prestasi atlet Jawa Barat. "Tata cara, proses, maupun pendekatan-pendekatan kepada para atlet itu sangat jauh berbeda," kata Ahmad.
Karena itu ia berharap, dengan pengiriman pelatih ke Korea bisa memiliki kapasitas yang tidak jauh berbeda dengan karakteristik pelatih di Korea yang sudah membuktikan hasilnya. Saat ini, ada 193 pelatih yang menangani atlet Pelatda Jabar untuk PON XX/2021 di Papua. "Tergantung cabang-cabang unggulan yang menurut Korea itu sudah pasti memiliki pelatih unggulan juga. Kita sedang menunggu cabor-cabor apa saja yang boleh kita kirim ke sana," kata Ahmad. (*)
Oleh: ude gunadi / ude
0 Komentar