free hit counter code Lingga Nugraha Nakhodai Wira Karya Indonesia Jawa Barat - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter
Lingga Nugraha Nakhodai Wira Karya Indonesia Jawa Barat
Lingga Nugraha

Lingga Nugraha Nakhodai Wira Karya Indonesia Jawa Barat

  • Jumat, 23 Oktober 2020 | 15:35:00 WIB
  • 0 Komentar

JuaraNews, Bandung – Lingga Nugraha resmi terpilih secara aklamasi menjadi nakhoda baru Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) Wira Karya Indonesia (WKI) Jabar untuk masa bakti 2020-2025.

 

Advokat muda dan kuasa hukum pengadilan pajak ini terpilih melalui Musyawarah Daerah V Depidar WKI Jabar yang berlangsung sederhana di aula Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jabar, Jalan Maskumambang, Kota Bandung, Rabu (22/10/2020).

 

Sebelumnya, Lingga merupakan Sekretaris Depidar WKI Jabar mendampingi Wawan Dewanta sebagai ketua. Proses terpilihnya kurator dan pengurus serta kuasa hukum pengadilan pajak bidang perpajakan dan kepabeanan untuk memimpin organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) kekaryaan ini terbilang menarik karena semula rapat pimpinan Depidar WKI Jabar hanya mengagendakan penyusunan rekomendasi terkait situasi terkini keorganisasian dan dinamika politik Jabar.

 

Namun, atas masukan dari para ketua dan sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (Depicab) WKI kabupaten/kota, agenda rapat kemudian ditingkatkan menjadi musyawarah daerah dan menghasilkan nakhoda baru WKI untuk 5 tahun ke depan.

 

“Ada 3 pertimbangan yang menjadikan rapim ini ditingkatkan menjadi musda. Pertama, masa bakti kepengurusan Depidar WKI Jawa Barat sudah habis per Maret lalu. Kedua, peserta rapat menghendaki adanya peningkatan status rapim menjadi musda. Dengan melihat peserta yang hadir, 15 dari 19 Depicab yang terdaftar di Depidar, maka rapat menyepakati sudah kuorum untuk musda," terang Wawan Dewanta, Ketua Depidar WKI Jawa Barat Masa Bakti 2015-2025.

 

"Ketiga, pertimbangan pandemi Covid-19 yang menuntut adanya efisiensi waktu. Karena itu, forum sepakat melakukan percepatan musda. Musda dipimpin presidium sidang dari unsur Depicab,”  imbuhnya.

 

Dalam sambutannya setelah ditetapkan sebagai ketua terpilih, Lingga berjanji segera menjalankan amanat rapim untuk menyusun kepengurusan lengkap dan menyelenggarakan rapat kerja selambatnya dalam 6 bulan ke depan. Salah satu agenda prioritas yang diusung adalah menyelenggarakan pendidikan dan latihan kepemimpinan kader bangsa.

 

“Wira Karya Indonesia ini merupakan kawah candradimuka kader bangsa. Saya akan terus berusaha menjadikan organisasi kepemudaan ini sebagai ruang menempa calon-calon pemimpin, baik bidang politik sebagai kader wiratama, bidang pemerintahan sebagai kader wirapraja, maupun bidang usaha sebagai kader wirausaha,” papar Lingga.

 

“Terima kasih atas kepercayaan para ketua Depicab yang telah mengamanatkan tugas dan tanggung jawab besar kepada saya. Terima kasih teramat dalam untuk Kang Wawan Dewanta yang telah menjadi pembimbing selama lima tahun saya mendampingi beliau," sebutnya.

 

Selanjutnya, saya mengajak seluruh kader Wira Karya untuk terus mengonsolidasikan kekuatan guna memenangkan kandidat kepala daerah yang diusung Partai Golkar,” tambah Lingga.

 

Sebelumnya, Ketua Depidar Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Wilayah X Jabar Yod Mintaraga menegaskan komitmen kesejarahan lahirnya SOKSI yang tidak bisa dipisahkan dari WKI. WKI, sambung Yod, merupakan lumbung kader bagi SOKSI dan Partai Golkar. Selama ini, WKI menjadi salah satu tulang punggung organisasi SOKSI di Jabar.

 

“Saya ini mengawali karier sebagai kader Wira Karya. Saya menjadi Ketua WKI di Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung. Perjalanan ini yang kemudian mengantarkan saya menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), baik di Kota Bandung maupun Jawa Barat. Alhamdulillah, 9 dari 16 anggota Fraksi Partai Golkar di DPRD Jawa Barat adalah kader SOKSI,” tegas Yod.

 

“Intinya adalah bagaimana WKI bisa lebih terkonsolidasikan karena ini adalah awal dari segala yang kita lakukan di kemudian hari. Bersama-sama dengan WKI sebagai keluarga besar, saya berharap ke depan SOKSI bisa memberikan warna seperti jayanya zaman Pak Suhardiman atau Pak Ade Komarudin,” harap Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Jabar tersebut.

 

Di bagian akhir, Yod mengajak kader WKI dan keluarga besar SOKSI untuk berjuang memenangkan calon kepala daerah yang diusung Partai Golkar. Dalam jangka panjang, Yod meminta WKI terus melakukan kaderisasi dan konsolidasi untuk mnyambut pemilihan legislatif dan kepala daerah 6 tahun ke depan.

 

Di tempat sama, Sekretaris Depidar SOKSI Jabar Yomanius Untung menegaskan pentingnya kaderisasi dalam organisasi kemasyarakat pemuda. Bagi Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar Jabar ini, WKI harus menghasilkan kader bangsa dengan kualifikasi pemimpin. Seorang kader tidak bisa dilihat dari semata-mata seragam organisasi. Lebih dari itu, seorang kader adalah ujung tombak organisasi.

 

“Kualifikasi kader harus ditegaskan. Bukan setelah pakai seragam lalu dianggap akder. Bukan yang dekat dengan ketua. Bagi WKI, kader bukan sekadar seragam, dekat ketua, ikut-ikutan kesana-kemari. Kader dapat memahami pokok-pokok perjuangan, langkah-langkah organisasi. Bagaimana membentuk kader, jawabannya adalah melalui pendidikan kader bangsa. Ini yang akan membedakan WKI atau SOKSI dari organisasi lainnya,” papar Untung.

 

Sebagai kader bangsa, sambung Untung, anggota WKI tidak perlu banyak dari sisi jumlah. Melainkan lebih kepada keungguan kualitas diri. Dengan begitu, seorang kader bisa menjadi contoh atau panutan bagi masyarakat.

 

“Kita tidak perlu abring-abringan. Kita harus punya semangat satu kader WKI sama dengan 100 massa. Saya tidak khawatir di sini sedikit karena kita ini adalah kader. Bagaimana posisinya dalam politik? Kita bukan bagian dari massa. Kita bagian dari kader yang menggerakan massa. Banyak yang harus dilakukan, tapi kita terbatas. Karena itu, perlu skala prioritas. Ulah ngarawu ku siku. Melalui rapim ini kita merumuskan prioritas yang harus kita lakukan ke depan,” ungkap Untung.

 

Di bagian lain, Untung mengingatkan bahwa tantangan OKP saat ini tidak sama dengan 10 tahun ke belakang. Karena itu, kader WKI harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. WKI harus menyesuaikan diri dengan generasi milenial yang saat ini mendominasi populasi Jabar. Salah satunya dengan menjadikan WKI sebagai wadah bagi generasi digital. (*)

ude

0 Komentar

Tinggalkan Komentar


Cancel reply

0 Komentar


Tidak ada komentar

Berita Lainnya


Wapres Ma'ruf: Optimalkan Teknologi dalam Mitigasi
Agus Mulyana Optimistis Timnas Menang Lawan Korsel
SAH! Prabowo-Gibran Presiden & Wapres 2024-2029
Bey Ingin Sumedang Kembali Jadi Paradijs van Java
Bonus Demografi Sumber Daya Pembangunan Produktif

Editorial



    sponsored links