free hit counter code Simulasi Vaksinasi Covid-19 di Depok, Satu Orang Butuh Waktu 45 Menit - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter
Simulasi Vaksinasi Covid-19 di Depok, Satu Orang Butuh Waktu 45 Menit
(screenshot video) Emil menyaksikan simulasi vaksinasi Covid-19

Simulasi Vaksinasi Covid-19 di Depok, Satu Orang Butuh Waktu 45 Menit

  • Kamis, 22 Oktober 2020 | 17:13:00 WIB
  • 0 Komentar

JuaraNews, Depok - Gubernur Jabar Ridwan Kamil meninjau simulasi vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Tapos, Kota Depok, Kamis (22/10/2020).

 

Simulasi dilakukan untuk mengetahui hal detil pelaksanaan vaksin mulai dari waktu yang diperlukan hingga jumlah SDM yang diperlukan.

 

Emil menyebutkan, dalam simulasi diperlukan wakti selama 45 menit bagi warga yang divaksin. "Yang pasti untuk pemantauan pasca vaksin saja 30 menit. Pendaftaran dan lainnya sekitar 15 menit. Jadi sekitar 45 menit-an," kata Emil.

 

Secara teknis, dalam simulasi tadi dijelaskan, penerima vaksin akan dilakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.

 

"Urutannya kan tadi, dari mulai cuci tangan, ngecek surat-suratan, kemudian pemeriksaan kesehatan, kemudian dilakukan penyuntikan, terus ada protokol 30 menit setelah disuntik apakah ada reaksi langsung ya, nah itu juga proses," paparnya.

 

Emil juga ingin tahu berapa puskesmas yang diperlukan untuk memvaksin warga sasaran yang ada di Depok. Misal jumlah puskesmas yang ada di Depok tidak cukup maka akan digunakan lokasi lain misalnya gedung serbaguna.

 

"Kami melaksanakan simulasi karena kami ingin tahu, pertama apakah jumlah puskesmas di Depok dan Jabar ini cukup, jangan-jangan tidak cukup. Kalau tempat penyaluran vaksin tidak cukup, akan ada alternatif misalnya gedung serbaguna, gedung bulutangkis, semua harus kita sulap menjadi tempat pemvaksinan," ujarnya.

 

Setelah simulasi nanti akan ketahuan berapa kapasitas satu Puskesmas dalam memberikan layanan vaksin.

 

"Nah untuk tipe begini, itu satu hari kerja bisa melakukan pelayanan pemvaksinan berapa jumlahnya. Katakanlah 100 misalkan, ya sudah nanti kami hitung berapa jumlah puskesmas di Depok, dikalikan jumlah sasaran yg ditargetkan, jangan-jangan kekurangan atau cukup, tapi butuh waktu 1 sampai 2 bulan," ucapnya.

 

Setelah simulasi baru akan dilakukan evaluasi sehingga akan ketahuan berapa waktu yang akan dibutuhkan untuk memvaksin sasaran warga.

 

"Karena bapak ibu atau rekan media harus tahu, vaksinnya itu bukan disuntik sekali, tapi 2 kali, jadi orang yang sama tadi disuntik vaksin, itu di hari ke-30, setelah dia disuntik vaksin harus datang lagi," pungkas Emil.

 

Pemprov Jabar melakukan simulasi vaksinasi COVID-19 di Kota Depok, Kamis (22/10/2020).

Petugas kesehatan melakukan penyuntikan dalam simulasi pemberian vaksin Covid-19 di Puskesmas Tapos, Kota Depok, Kamis (22/10/2020). Rencananya sebanyak 60 persen warga Deok akan divaksinasi Covid-19. (foto: detik.com)

 

60 Persen Warga Depok Akan Divaksinasi Covid-19
Sementara itu, Pemkot Depok berencanan menggelar vaksinasi Covid-19 pada 60 persen penduduk Kota Depok. Dan pada tahap pertama akan divaksin sebanyak 20 persen atau sekitar 392 ribu warga pada November mendatang.

 

"Kabar gembira kedua (tentang) vaksin (Covid-19). Ada 9 juta vaksin, yang dari 9 juta vaksin ini saya nggak tahu jenisnya, tapi pusat yang menentukan nanti, dan Depok ada rencana 60 persen dari jumlah total penduduk, itu target yang harus divaksin," kata Pjs Wali Kota Depok Dedi Supandi saat menjadi pembicara di acara Hari Santri Nasional di aula kantor Kementerian Agama Kota Depok, Kamis (22/10/2020).

 

"Dari target yang harus divaksin (di Depok), pertama yang akan divaksin itu 20 persen (dari total penduduk di Kota Depok," lanjutnya.

 

Supandi menambahkan Kota Depok mendapat sekitar 392 ribu vaksin COVID-19. Tahap I vaksinasi ini, lanjutnya, akan dilakukan November nanti.

 

"Jadi sekitar 392 ribu vaksin nanti di akhir November itu akan hadir. (Sekitar 392 ribu vaksin adalah) tahap satu (vaksinasi Covid-19 di Depok)," lanjutnya.

 

Dia menjelaskan, 392 ribu vaksin ini akan diprioritaskan untuk orang-orang yang rentan terkena Covid-19.

"Prioritasnya nanti ada yang ke, prioritas untuk ke pelayanan publik. Pelayanan publik yang dia rentan (terkena Covid-19), seperti nakes (tenaga kesehatan), TNI-Polri, RT/RW, itu akan didahulukan. Nanti secara bertahap, idealnya 60 persen dari jumlah penduduk. Tapi dari 60 persen itu 20 persen dulu secara bertahap," ujar Supandi. (*)

Oleh: JuaraNews / jar

0 Komentar

Tinggalkan Komentar


Cancel reply

0 Komentar


Tidak ada komentar

Berita Lainnya


Peninggian Tanggul Kali Bekasi Rampung Juni 2024
Hadapi Libur Libur Nataru, Pemprov Jabar Siapkan Aplikasi Simanis
Polri Bangun 316 Titik Pembatasan Pengendalian Mobilitas Selama PPKM di Seluruh Indonesia
Waduh! Provinsi Jawa Barat Penyumbang Kasus Covid-19 Terbanyak Kedua di Indonesia
Soal Isolasi Mandiri Berbayar, DPR RI Desak Kemenkes Segera Berindak

Editorial



    sponsored links