free hit counter code Pemprov Jabar Minta Kuota 3 Juta Dosis untuk Vaksinasi Covid-19 Tahap Pertama - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter
Pemprov Jabar Minta Kuota 3 Juta Dosis untuk Vaksinasi Covid-19 Tahap Pertama
(net) Vaksinasi Covid-19 bakal dimulai bulan depan

Pemprov Jabar Minta Kuota 3 Juta Dosis untuk Vaksinasi Covid-19 Tahap Pertama

  • Senin, 19 Oktober 2020 | 19:08:00 WIB
  • 0 Komentar

JuaraNews, Bandung - Pemerintah memastikan akan mendatangkan vaksin Covid-19 untuk memvaksinasi 9,1 juta penduduk Indonesia. Vaksin Covid-19 tersebut rencananya bakal tiba di Indonesia pada November mendatang, dan segera dilakukan vaksinasi kepada 9,1 juta warga Indonesia.

 

Merespons rencana pemerintah pusat tersebut,Pemprov Jabar mengajukan 3 juta dosis vaksin untuk pemberian vaksin Covid-19 tahap pertama yang rencananya akan digelar bulan depan. Pekan ini, Pemprov Jabar pun akan melakukan simulasi penyuntikan vaksin Covid-19 tersebut di Depok.

 

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, dari 9,1 juta dosis vaksin pada tahap pertama, pihaknya telah mengajukan 3 juta dosis vaksin untuk daerah yang epidemiologinya tinggi, yaitu wilayah Bogpr, Depok, dan Bekasi (Bodebek).

 

"Vaksin sebanyak 9 juta ke Republik Indonesia dan arahannya memang ke daerah yang epidemologi nya tinggi yaitu Jabodetabek sehingga Jawa Barat mengajukan kurang lebih 3 juta vaksin untuk daerah Bodebek," ujar Emil dalam jumpa pers mingguan di Makodam III/Siliwangai, Kota Bandung Senin (19/10/2020).

 

Pekan ini, kata Emil, pihaknya akan melakukan simulasi persiapan penyuntikan vaksin di Depok. Rencananya akan dilakukan Kamis (22/10/2020) sebagai respons dari persiapan adanya gelombang pertama.

 

"Dan akan kita simulasikan kesiapannya karena Bodebek ini hanya memiliki 1.000 tenaga penyuntikan vaksin yang sudah dilatih sehingga kita akan simulasikan apakah 1 000 tenaga ini memadai atau masih harus ditambah," ujar dia.

 

Vaksin anti Covid-19 yang akan datang November diprioritaskan bagi mereka yang ada di zona merah. Terdapat 2 kategori vaksin yang akan hadir di Indonesia. Pertama, vaksin impor yang akan datang November ini, dan kedua vaksin yang tengah diuji coba dan akan diproduksi massal di dalam negeri oleh Bio Farma.

 

Gemar Membatik, Nyeninya Jubir Covid-19 Achmad Yurianto - News Liputan6.com

Achmad Yurianto. (foto: net)

 


Vaksinasi Covid-19 Tunggu Keputusan BPOM dan MUI

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto mengatakan, pemerintah telah mendapatkan kepastian ketersediaan vaksin Covid-19. Vaksin tersebut berasal dari sejumlah produsen luar negeri yang sudah lolos uji klinis fase ketiga.

 

"Kami bersama Kementerian BUMN, Kemenkomarives, BPOM, Kemenag, MUI, dan Bio Farma bertemu produsen-produsen vaksin yang sudah selesaikan uji klinis tahap ketiga," kata Yuri dalam konferensi pers daring, Senin (19/10/2020).

 

"Kalau ditotal pada November dan Desember mendatang, kita sudah mendapatkan kepastian ketersediaan (vaksin) untuk digunakan vaksinasi bagi 9,1 juta orang," kata dia.

 

Namun, kilah dia, ketersediaan vaksin tersebut sangat bergantung emergency use authorization (EUA) yang bisa dikeluarlan BPOM dan rekomendasi kehalalan dari Kemenag dan MUI. Saat ini, data sharing dari vaksin-vaksin yang dimaksud sedang diproses oleh pemerintah. Proses administrasi itu diperkirakan akan selesai pada akhir Oktober ini.

 

"Setidaknya, pekan pertama November kita sudah mendapatlan kepastian tentang keamanan vaksin," ujar Yuri.

 

Keamanan yang dimaksud, yakni aman dalam aspek manfaat dan akibat yang akan ditegaskan oleh BPOM. Selain itu, aman dari sisi kehalalan yang akan dikonfirmasi oleh MUI.

 

"Jadi ketersediaan ada sebanyak itu, kemudian sertifikasi BPOM, MUI dan Kemenag sedang berproses dan kesiapan anggaran sedang kita bahas sampai saat ini. Mudah-mudahan semua berjalan dengan baik," ucap dia.

 

Penanganan Covid-19 melalui vaksinasi sendiri bakal segera terealisasi. Karena pemerintah telah memastikan finalisasi pembelian vaksin dari 3 perusahaan produsen vaksin Covid-19 luar negeri. Ketiga perusahaan itu telah sepakat menyediakan vaksin untuk Indonesia pada November mendatang.

 

Dilansir dari laman Kemenkomarives, di sela kunjungan kerja dan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri dan jajaran Pemerintahan China di Yunan, Tiongkok, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Duta Besar RI Djauhari Oratmangun serta Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir bertemu pimpinan tiga produsen vaksin Covid-19 pada Sabtu (10/10/2020). Ketiga produsen itu, yakni Cansino, G42/Sinopharm, dan Sinovac.

 

Harus Ada Izin Distribusi dari WHO
Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Kusnandi Rusmil menyatakan, vaksin Sinovac yang akan dibeli pemerintah pada November 2020 bukanlah vaksin Sinovac hasil uji klinis tim riset Indonesia. Pasalnya, uji klinis vaksin Sinovac fase 3 yang dilakukan tim Indonesia belum selesai, dan dijadwalkan baru rampung Maret 2021 mendatang.

 

Sementara pemerintah sudah berencana mendatangkan vaksin Sinovac pada November. Vaksin Covid-19 yang akan didatangkan tersebut, kata Kusnadi, yaknivaksin Sinovac yang telah diujicobakan hingga fase 3 di negara lain, seperti Uni Emirat Arab.

 

Kusnandi sendiri tidak mempermasalahkan pembelian vaksin Sinovac dari negara lain tersebut. "Asalkan ada izin distribusi dari Badan Kesehatan Internasional WHO," ujar Kusnandi, Senin (19/10/2020).

 

Kusnandi mengungkapkan, uji klinis vaksin Sinovac memang dilakukan di beberapa negara. Sementara di Indonesia, produksi vaksin Sinovac oleh PT Bio Farma baru akan dilaksanakan pada Maret 2021, setelah uji klinis selesai.

 

PT Bio Farma pernah menyatakan kesanggupannya memproduksi 240 juta dosis vaksin Sinovac. Namun, saat ini, bahan baku yang tersedia hanya cukup untuk memproduksi 140 juta dosis vaksin.  (*)

Oleh: JuaraNews / jar

0 Komentar

Tinggalkan Komentar


Cancel reply

0 Komentar


Tidak ada komentar

Berita Lainnya


Legislator Minta Permasalah RKB Segera Diatasi
3 Raperda Prakarsa DPRD Jabar Tuntas Dibahas
Bey Target Swasembada Pangan di Jabar
Legislator Minta Regulasi PPDB Zonasi Dievaluasi
Komisi V Dorong Penerbitan Kepgub Upah Buruh

Editorial



    sponsored links