Eliya Susilowati Prof Pertama Poltekesos Bandung
- 25 April 2024 | 13:45:00 WIB
ELIYA Susilowati Jadi guru besar atau profesor pertama Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung.
ELIYA Susilowati Jadi guru besar atau profesor pertama Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung.
JABAR merupakan provinsi yang terdepan di Indonesia dalam penerapan sistem merit dengan menetapkan kebijakan manajemen ASN..
PEMILIHAN Umum Legislatif (Pileg) 2024 di Provinsi Jawa Barat (Jabar) telah menghasilkan sejarah baru.
JuaraNews, Garut – Atalia Praratya Ridwan Kamil meninjau lokasi terdampak banjir bandang di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Rabu (14/20/2020).
Banjir bandang yang menerjang wilayah Garut Selatan Senin (12/10/2020) pagi merusak berbagai infrastruktur seperti jembatan dan jalan raya serta perumahan dan area pertanian warga. "Kami ikut prihatin atas terjadinya bencana alam banjir bandang di Garut Selatan. Kami juga hadir di sini untuk memberikan bantuan antara lain beras, matras, dan selimut untuk warga Desa Sagara yang terdampak," ujar Atalia.
Salah satu jembatan yang rusak akibat banjir bandang adalah jembatan gantung di Kampung Sakambangan yang menghubungkan Desa Mekarwangi dengan Desa Sagara. Atalia berharap agar akses vital penghubung dua desa tersebut segera diperbaiki.
“Kami tadi melihat ada beberapa kerusakan salah satunya jembatan yang memutus akses dua desa di sini. Semoga segera ada bantuan dan perhatian dari pemerintah agar kegiatan masyarakat dapat normal kembali," kata istri Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat itu.
Selain itu, Atalia juga berharap agar infrastruktur lain seperti jaringan internet untuk akses pendidikan dan kegiatan belajar mengajar anak sekolah untuk segera dibenahi.
"Selain jembatan, juga ada infrastruktur jaringan internet untuk akses pendidikan dan kegiatan belajar yang perlu dibenahi," ucap Atalia.
"Kami juga memantau dampak bencana ini pada sektor pendidikan. Ternyata ada beberapa titik yang tidak memungkinkan untuk dilakukan pembelajaran jarak jauh karena jaringan dan sebagainya. Untuk itu perlu ada upaya inovatif agar anak-anak bisa tetap belajar tapi dengan memperhatikan protokol kesehatan," tambahnya.
Dalam kunjungan ini, Atalia menyerahkan bantuan berupa satu ton beras dan secara simbolis berupa air mineral sebanyak 50 dus, masker kain 500 pcs, hand sanitizer 200 botol, matras 25 pcs, dan selimut 25 pcs.
Sementara itu, tokoh masyarakat Desa Sagara Enggan Burhanudin yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Al Mannar Cibalong mengatakan, jembatan penghubung antara Desa Sagara dan Desa Mekarwangi yang rusak merupakan akses warga kedua desa untuk ekonomi dan pendidikan.
“Dengan robohnya jembatan ini, aktivitas lumpuh baik untuk akses pendidikan maupun akses ekonomi. Makanya saya mohon pertimbangannya, mudah-mudahan (perbaikan) ini jadi prioritas,” kata Enggan.
Enggan menambahkan, banyak warga dari Desa Mekarwangi yang menggunakan jembatan tersebut untuk menuju Puskesmas dan lembaga pendidikan yang ada di Desa Sagara dan Pameungpeuk.
“Di sini (Desa Sagara) ada lembaga pendidikan madrasah ibtidaiyah, tsanawiyah, dan juga pondok pesantren,” kata Enggan.
“Kurang lebih di pondok pesantren ada 125 (santri) yang mukimin, murid tsanawiyah ada 117 siswa, madrasah ibtidaiyah ada 97 siswa," ujarnya.
Saat ini, Enggan menjelaskan bahwa kegiatan belajar para santri diliburkan sementara dan kegiatan belajar madrasah secara daring dihentikan karena kendala jaringan internet. (*)
ude
0 KomentarWAPRES RI menyebut seluruh stakeholders harus bahu membahu berinovasi dalam menghadirkan teknologi yang dapat mendeteksi Selengkapnya..
AGUS Mulyana meyakini Timnas U-23 Indonesia memenangkan pertandingan melawan Korea Selengkapnya..
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka resmi sebagai presiden dan wakil presiden ri periode Selengkapnya..
PJ Gubernur Bey Machmudin berharap Kabupaten Sumedang bisa kembali menjadi 'Paradijs van Java' atau surga dari Selengkapnya..
MUSYAWARAH Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat digelar di Kota Bandung, Senin Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
WAPRES RI menyebut seluruh stakeholders harus bahu membahu berinovasi dalam menghadirkan teknologi yang dapat mendeteksi kebencanaan.
PERMASALAHAN sarana prasarana ruang kelas baru yang masih kurang di berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jawa Barat.