free hit counter code Ridwan Kamil Sebut Penanganan Covid-19 di Jabar Membaik - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter
Ridwan Kamil Sebut Penanganan Covid-19 di Jabar Membaik

Ridwan Kamil Sebut Penanganan Covid-19 di Jabar Membaik

  • Kamis, 24 September 2020 | 17:11:00 WIB
  • 0 Komentar

JuaraNews, Bandung - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Ridwan Kamil mengikuti rapat koordinasi (rakor) bersama Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan melalui videoconference dari Gedung Pakuan, Jalan Otto Iskandardinata No 1 Kota Bandung, Kamis (24/9/2020).

 

Emil melaporkan, berdasarkan data periode 14 hingga 20 September 2020, terdapat beberapa perkembangan yang baik dalam penanganan Covid-19.

 

Dari periode tersebut, terdapat 3 daerah Zona Merah (risiko tinggi) di Jabar, hanya 1 dari wilayah Bodebek, yakni Kota Bekasi, sementara 2 lainnya adalah Kabupaten Karawang dan Kota Cirebon.

 

Selain itu, Emil memaparkan bahwa tingkat kematian akibat Covid-19 (case fatality rate) di Jabar menurun. Angka kesembuhan (recovery rate) pun meningkat.

 

“Sebelum ada koordinasi dari Pak Menko itu, (tingkat kematian akibat Covid-19) di Jabar 2,4%, sekarang di angka 1,88%. Recovery rate sebelumnya di angka 53%, sekarang sudah membaik menjadi 59% (58,91%) dan ini sudah membaik secara umum," kata Kang Emil.

 

“Kondisi ini tentu menjadi penyemangat bagi tim yang sekarang dikoordinasikan oleh Pak Menko,” tambahnya dalam rakor yang juga dihadiri Kepala BNPB, Gubernur DKI Jakarta, Kapolda Jabar, Pangdam III/Siliwangi, dan para kepala daerah lain se-Jabodetabek ini.

 

Terkait pergerakan masyarakat, dia menjelaskan bahwa meski terdapat penurunan pergerakan di destinasi wisata dan hotel di Jabar imbas pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta, pihaknya terus memantau pergerakan dan kepadatan untuk menghindari penyebaran Covid-19.

 

“Saya instruksikan kepada Kapolda dan Pangdam untuk melalukan kegiatan inspeksi pengurangan kepadatan di zona-zona tempat makan dan cafe,” ujar Emil.

 

Dia pun menegaskan bahwa Gugus Tugas Jabar terus fokus memantau kawasan industri, termasuk mendorong perusahaan untuk melakukan pengetesan PCR secara mandiri terhadap karyawannya.

 

Dalam rakor tersebut, Emil juga melaporkan kondisi rumah sakit di Jabar. Dari laporan 320 rumah sakit rujukan Covid-19 se-Jabar per 19 September 2020, saat ini keterisian tempat tidur ruang isolasi Hijau (untuk pasien dengan gejala ringan) adalah 46,24%, Kuning (gejala sedang) sebesar 62,61%, dan Merah (gejala berat) sebesar 50,92%. Sementara untuk keterisian IGD mencapai 19,04% dan ICU sebesar 39,59%.

 

Dari jumlah tersebut, 10 rumah sakit yang merawat terbanyak pasien Covid-19 didominasi oleh rumah sakit di wilayah Bodebek.

 

“Wilayah Bodebek menjadi paling banyak dalam menangani kasus Covid-19 sebesar 80%," kata Emil.

 

Sementara itu, Menko Marves sekaligus Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau agar masyrakat tidak berkerumun di tempat makan dan cafe, khususnya di wilayah Jabodetabek.

 

Terkait dengan okupansi ICU di wilayah Jabodetabek, Luhut mengatakan kondisi terkini cukup tinggi yaitu sebesar 72,7%, beberapa wilayah memiliki angka kritis 80% termasuk Kota Depok.

 

“Untuk permasalahan tersebut nanti akan dibantu oleh Kemenkes melalui langkah-langkah yang tepat dalam menurunkan angka-angka tersebut menjadi sekitar 60%,” kata Luhut.

 

“Ini yang harus segera kita tangani lagi, jangan sampai kita terlalu panik, yang penting kita melakukan dengan mitigasi dengan tepat,” ujarnya. (*)

bas

0 Komentar

Tinggalkan Komentar


Cancel reply

0 Komentar


Tidak ada komentar

Berita Lainnya


Pentingnya Insan Perbankan Akan Bahaya korupsi
Ini Jalur Alternatif di Jabar saat Arus Balik
Dishub Jabar Siapkan Contra Flow Arus Balik
Ini 6 Penyakit yang Timbul saat Mudik Lebaran
Bey: Jaga Kerukunan untuk Jabar Damai dan Nyaman

Editorial



    sponsored links