JuaraNews, Bandung – Ketua Himpunan Pedagang Pasar Baru Iwan Suhermawan mengatakan, dampak penutupan Jalan Otista sangat dirasakan pedagang Pasat Baru, terutama dari sisi ekonomi dan sosial.

"Dampaknya sangat luar biasa. Dampak merugikan terutama dari sudut pandang ekonomi dan sosial. Para pedagang Pasar Baru saat ini sedang mencoba untuk mengatasi kesulitan-kesulitan mereka, akibat dari pemberlakuan PSBB berkali-kali," kata Iwan di Bandung, Selasa (22/9/2020).

Menurutnya, 60% pedagang di Pasar Baru berada diambang kebangkrutan. Banyak lapak yang kosong karena pedagang tidak mampu membayar sewa lapak.

Sebenarnya, kata Iwan, setelah melewati masa PSBB beberapa bulan lalu para pedagang mulai menjajakan dagangannya. Namun, adanya pemberlakuan buka-tutup di Jalan Otista dan beberapa jalan lain belakangan ini, membuat para pedagang harus memutar otak.

"Dua-tiga bulan terakhir para pedagang alhamdulillah sudah bisa beraktivitas lagi setelah PSBB. Tiga bulan terakhir ini kita sedang recovery dan sulitnya luar biasa untuk bangkit," ujarnya.

Sebelumnya Pemerintah Kota Bandung memberlakukan buka-tutup jalan setiap pukul 09.00-11.00 WIB, 14.00-16.00 WIB, dan pukul 21.00-06.00 WIB. Langkah ini dilakukan Pemerintah Kota Bandung bersama Polrestabes Bandung untuk Adaptasi Kebiasaan Baru atau AKB. (*)

ude