free hit counter code Tingkat Kesembuhan Covid-10 Indonesia Capai 72,1% di Atas Rata-rata Dunia - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter
Tingkat Kesembuhan Covid-10 Indonesia Capai 72,1% di Atas Rata-rata Dunia
(istimewa/humas pemprov jabar) Presiden saat menggelar rapat terbatas

Tingkat Kesembuhan Covid-10 Indonesia Capai 72,1% di Atas Rata-rata Dunia

  • Selasa, 1 September 2020 | 18:24:00 WIB
  • 0 Komentar

JuaraNews, Bandung - Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas (ratas) terkait penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi bersama para gubernur seluruh provinsi lewat videoconference, Selasa (1/9/2020).

 

Rata juga diikuti Gubernur Jabar yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Ridwan Kamil di The Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto Kota Bandung.

 

Ratas ini bertujuan menyamakan frekuensi gerak mulai dari pemerintah pusat, kementerian/lembaga, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, hingga pemerintahan desa agar tercapai langkah cepat dan efektif dalam penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi
di Tanah Air.

 

Terkait pandemi global Covid -19, Presiden meminta para gubernur untuk memperhatikan angka pergerakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di daerahnya, terutama di tengah kondisi peningkatan kasus positif di sejumlah negara di dunia.

 

Namun, menurut Presiden, penyebaran kasus di Indonesia masih relatif terkendali dibanding negara-negara Asia lainnya dan Eropa. Salah satunya merujuk angka kesembuhan di Indonesia yang lebih tinggi dari rata- rata dunia.

 

Presiden menjelaskan, hingga Agustus 2020, tingkat kesembuhan berada di angka 72,1 persen. Angka tersebut meningkat dibandingkan tingkat kesembuhan pada April 2020 yang hanya 15 persen.

 

“Jadi, ada pergerakan yang lebih baik. Lebih tinggi dibandingkan rata-rata (kesembuhan) dunia yang 69 persen,” kata Presiden.

 

“Ini yang harus kita jaga, bahwa pengendalian manajemen untuk Covid-19 ini betul-betul masih pada posisi terkendali,” tambahnya.

 

Meski begitu, Presiden menegaskan bahwa Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah untuk menurunkan fatality rate (tingkat kematian) yang masih lebih tinggi dibandingkan angka global.

 

Terkait vaksinasi, Presiden menuturkan bahwa pihaknya telah mendapatkan komitmen 20 sampai 30 juta vaksin di akhir tahun 2020 dalam bentuk barang jadi dan mendapatkan sekitar 290 juta vaksin hingga akhir 2021.

 

Selain itu, Indonesia juga tengah berupaya mengembangkan vaksin sendiri yang diberi nama vaksin "Merah-Putih". Pembuatan vaksin tersebut melibatkan konsorsium seperti lembaga biologi, perguruan tinggi, dan lembaga penelitian.

 

“Saya minta kepada para gubernur untuk pengendalian Covid-19 ini betul-betul menjadi fokus dan konsentrasi kita. Karena memang kita perlu memperkuat pertahanan kita agar sampai pada seluruh rakyat Indonesia untuk divaksin,” kata Presiden.

 

“Saat ini, vaksin Merah-Putih dalam tahap pembuatan benih vaksin dan prosesnya sudah sekitar 30 sampai 40 persen. Dan direncanakan akan diuji klinis pada awal tahun depan, bahkan siap produksi di pertengahan 2021,” ujarnya.

 

Sementara dalam pembahasan soal program pemulihan ekonomi, Presiden meminta agar pemda segera melakukan belanja barang dan modal sehingga bisa meningkatkan konsumsi pemerintah.

Adapun pada kuartal pertama 2020, pertumbuhan ekonomi nasional masih tumbuh 2,97 persen, namun di Kuartal II mengalami kontraksi 5,32 persen.

 

“Untuk kuartal ketiga (hingga) September, kalau kita masih berada masih posisi minus, artinya masuk resesi. Karena itu, saya minta percepat belanja APBD provinsi dan perintahkan bupati/wali kota agar APBD kabupaten/kota, terutama yang berkaitan dengan belanja
barang, belanja modal, belanja bansos, betul-betul disegerakan. Sehingga bisa meningkatkan konsumsi masyarakat dan bisa memulihkan ekonomi di daerah,” tegas Presiden. (*)

Oleh: JuaraNews / jar

0 Komentar

Tinggalkan Komentar


Cancel reply

0 Komentar


Tidak ada komentar

Berita Lainnya


Bey Target Swasembada Pangan di Jabar
Sekretariat DPRD Jabar Gelar Halal Bihalal
Pentingnya Insan Perbankan Akan Bahaya korupsi
Ini Jalur Alternatif di Jabar saat Arus Balik
Dishub Jabar Siapkan Contra Flow Arus Balik

Editorial



    sponsored links