free hit counter code Kota Depok Masuk Dalam Kategori Zona Merah - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • Hejo Tapi Teu Ngejo
    Hejo Tapi Teu Ngejo

    PROVINSI Jawa Barat memilik Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan Jasa Lingkungan Hidup. Perda tersebut didasari Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009.

    Kota Depok Masuk Dalam Kategori Zona Merah
    JuaraNews/Ridwan Bony Wiem Lestari

    Kota Depok Masuk Dalam Kategori Zona Merah

    JuaraNews, Bandung - Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GGTP) Covid-19 Jawa Barat mencatat Kota Depok masuk dalam kategori zona merah persebaran covid-19.

     

    Anggota Divisi Perencanaan Riset dan Epidemiologi (PRE) Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GGTP) Covid-19 Jawa Barat, Bony Wiem Lestari mengatakan, catatan tersebut berdasarkan hasil kajian pihaknya pada periode 27 Juli sampai 2 Agustus.


    Menurutnya, Hasilnya, sebanyak 17 daerah di Jabar masuk dalam zona risiko rendah atau kuning. 9 masuk dalam zona risiko sedang atau orange. Dan 1 lainnya masuk dalam zona risiko tinggi atau merah.


    "Ada satu zona risiko tinggi atau zona merah yaitu Kota Depok. Sedangkan sisanya yang lain masih termasuk ke dalam zona kuning atau resiko rendah," kata Bony, di Bandung, Jumat (7/8/2020).


    "Sembilan risiko sedang yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kota Bandung, Kota Bekasi, dan Kota Bogor," tambahnya.


    Ia menyebut, indikator yang dipakai untuk menentukan zona risiko tersebut dengan menggunakan 3 aspek, yakni aspek epidemiologi surveilans, kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan.


    Jika dijabarkan, kata Bony, bisa mencapai 14 indikator, antara lain laju positif, laju probable, laju kesembuhan, laju kematian, laju yang sembuh daripada yang positif, jumlah tempat tidur tempat isolasi, jumlah tempat tidur di rumah sakit rujukan, jumlah spesimen yang diperiksa PCR, positivity rate, laju insidensi, dan kematian per 100.000 penduduk.


    "Jadi angka reproduksi efektif kita gunakan untuk triangulasi. Indikator ini kami ukur secara rutin setiap minggu dan bisa juga dicek di website bersatu melawan covid di covid.co.id. Jadi di situ untuk Jawa Barat dan juga seluruh provinsi di Indonesia bisa dilihat," tandasnya. (*)

    Oleh: ridwan / bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Tetep: Terminal Singaparna Perlu Direlokasi
    Rekapitulasi KPU Prabowo-Gibran Kuasai Jabar
    KPU Jabar Enggan Disebut Lelet, Ini Alasannya
    BMKG Soal Hujan dan Angin Kencang Melanda Bandung
    Hasyim Sindir KPU Jabar Tidak Hadir di Rapat Pleno

    Editorial



      sponsored links