free hit counter code   Banjir Rendam Delapan Desa di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.         - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter
   Banjir Rendam Delapan Desa di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.            
(bnpb.go.id) Banjir di Konawe Utara

  Banjir Rendam Delapan Desa di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.        

JuaraNews, Jakarta - Hujan dengan intensitas tinggi menjadi salah satu pemicu banjir yang merendam delapan desa di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Ketinggian muka air 70 hingga 80 centimeter.

 

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, menyebutkan, berdasarkan data yang dihimpun Pusdalops BNPB per Sabtu (11/7/2020) pukul 12.27 WITA, 8 desa di 5 kecamatan terdampak banjir tersebut.

 

Wilayah desa terdampak yaitu Desa Labungga dan Laronangga di Kecamatan Andowia, Desa Puwanggudu dan Alawanggudu di kecamatan Asera, Desa Polora Indah di Kecamatan Langgikima, Desa Tambakua di Kecamatan Landawe, serta Desa Pondoa, dan Padalere Utama di Kecamatan Wiwirano.

 

“Selain merendam pemukiman di wilayah desa, banjir menyebabkan akses jalan antar desa putus,” katanya, dilansir bnpb Sabtu (11/7/2020).

 

Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Konawe Utara telah tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi serta kaji cepat. Di samping itu, mereka melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan penanganan banjir.

 

Melihat analisis dari InaRISK, wilayah Kabupaten Konawe Utara memiliki potensi bahaya kategori sedang hingga tinggi untuk banjir. Luas bahaya akibat banjir mencakup lebih dari 19 ribu hektar di 10 kecamatan. Sedangkan dari sisi risiko, sekitar 12.829 jiwa terpapar potensi banjir di 10 kecamatan tersebut.

 

Sementara itu, melihat prakiraan hujan dasarian II – II Juli hingga I Agustus 2020, wilayah Konawe Utara masih berpotensi hujan tinggi. Melihat prakiraan ini, masyarakat diimbau untuk terus waspada dan siap siaga dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor dan banjir bandang.

 

“Hujan dengan intesitas tinggi dan berdurasi lama bisa menjadi salah satu indikator dalam menyikapi kesiapsiagaan masyarakat,” katanya. (*)

ayi

0 Komentar

Tinggalkan Komentar


Cancel reply

0 Komentar


Tidak ada komentar

Berita Lainnya


Bey Ingin Sumedang Kembali Jadi Paradijs van Java
Bonus Demografi Sumber Daya Pembangunan Produktif
Target Angka Penurunan Stunting  Masih Jauh
Bey Machmudin Lantik Tiga Penjabat Kepala Daerah
Legislator Minta Permasalah RKB Segera Diatasi

Editorial



    sponsored links