free hit counter code Bani Muhyiddin Pagelaran Tetap Jaga Silaturahmi di Tengah Pandemi Covid-19 - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • Hejo Tapi Teu Ngejo
    Hejo Tapi Teu Ngejo

    PROVINSI Jawa Barat memilik Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan Jasa Lingkungan Hidup. Perda tersebut didasari Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009.

    Bani Muhyiddin Pagelaran Tetap Jaga Silaturahmi di Tengah Pandemi Covid-19

    Bani Muhyiddin Pagelaran Tetap Jaga Silaturahmi di Tengah Pandemi Covid-19

    JuaraNews, BANDUNG – Cucu KH Muhyiddin (Mama Pagelaran) sekaligus Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengikuti silaturahmi dalam jaringan (online) via video conference dengan Keluarga Besar Bani Muhyiddin Pagelaran, dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (26/5/2020).

     

    Menurut Emil --sapaan Ridwan Kamil, silaturahmi sebagai salah satu wasiat Mama Pagelaran adalah momen mahal di tengah pandemi COVID-19 saat ini. Maka, dirinya mengajak Bani Muhyiddin untuk bersyukur atas segala nikmat yang diberikan.

     

    "Nikmat Allah masih hadir bagi keluarga Bani Muhyiddin. Pertama, nikmat umur, tetap bisa beribadah puasa dan salat Idulfitri. Kedua, nikmat kesehatan, tidak ada kabar keluarga Bani Muhyiddin yang terkena COVID-19. Semoga dengan disiplin kita jauh dari keterpaparan virus," ucap Emil.

     

    "Ketiga, nikmat silaturahmi, rutinitas bertemu bertahun-tahun, sekarang (dalam pandemi) terasa mahalnya. Kita sekarang susah payah hanya ingin melihat wajah kerabat, saudara," ujarnya.

     

    Emil pun berharap, silaturahmi Keluarga Besar Bani Muhyiddin yang digagas Pengurus Pesantren Pagelaran ini bisa menunjukkan rasa persaudaraan yang kuat dalam keluarga besar salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) itu.

     

    Di hadapan sepuh, putra/putri, cucu, buyut, hingga bao Mama Pagelaran, Kang Emil turut menyampaikan perkembangan penanggulangan COVID-19 di Jabar agar mereka bisa menyampaikannya kembali ke lingkungan sekitar.

     

    Menurut Emil yang menjabat Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar ini, pihaknya terus melakukan pencegahan dan pelacakan untuk menanggulangi COVID-19. "Pertama, pencegahan, terdiri dari pakai masker, jaga jarak, dan jauhi kerumunan. Sebagai gubernur, saya harus memastikan 50 juta jiwa (warga Jabar) sehat dan selamat," katanya.

     

    "Kedua, pelacakan dengan rapid test (RDT) dan swab (PCR), sampai hari ini (Jabar) baru sanggup 150 ribu (tes). Dari tes, ditemukan pusat (persebaran) di Jabodetabek dan Bandung Raya, maka PSBB pertama di dua daerah tersebut, lalu diberlakukan di seluruh Jabar. Hasilnya adalah situasi yang menggembirakan, walau (penularan) tidak bisa nol," tambahnya.

     

    Dari evaluasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Tingkat Provinsi Jabar selama 6-20 Mei 2020, diputuskan bahwa PSBB dilanjutkan secara proporsional hingga 29 Mei mendatang dengan diskresi masing-masing bupati/wali kota. Adapun tiga daerah berada di Level 4 (Zona Merah) yakni Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, dan Kota Cimahi. Selain itu, terdapat 19 kabupaten/kota di Level 3 (Zona Kuning) dan lima kabupaten/kota di Level II (Zona Biru).

     

    "Yang level (zona) merah harus tetap siaga. Yang (zona) kuning kegiatan boleh 60 persen, yang (zona) biru (kegiatan) bisa 90 persen asal tetap pakai masker dan jaga jarak," ucap Emil.

     

    Emil pun melaporkan, secara umum tren Jabar dalam menangani pandemi ini cukup positif, di antaranya merujuk jumlah pasien di rumah sakit yang menurun sejak akhir April, angka kematian menurun, serta indeks penularan virus turun dari angka 3 ke 1. "Kami (Provinsi Jabar) akan evaluasi minggu ini, karena di seluruh Indonesia (termasuk Jabar) orang berkerumun beli baju Lebaran, tidak peduli antrean. Jadi kita lihat apakah berita positif (penanggulangan COVID-19 di Jabar) bisa dijaga," ujarnya.

     

    Emil pun berujar, warga yang tidak mudik adalah patriot bangsa. Pasalnya, saat ini semua tengah berperang melawan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 dengan dokter dan tenaga kesehatan sebagai garda terdepan. Selain itu, bela negara dilakukan sesuai kemampuan masing-masing. "Bela negara dengan harta yakni sumbang APD, sembako. Dengan ilmu, bikin ventilator, rapid test. Dengan tenaga, jadi relawan. Sisanya, bela negara dengan disiplin, jauhi kerumunan," kata Emil.

     

    "Semoga jika kita disiplin, harusnya Juli-Agustus hidup bisa normal baru, tetap pakai masker tapi tidak lagi banyak di rumah. Salam dari saya dan Bu Lia (Atalia Ridwan Kamil), semoga Bani Muhyiddin sehat semua," tuturnya.

     

    Adapun KH Muhyiddin atau Mama Pegelaran adalah Kiai NU dan panglima Hizbullah di wilayah Purwakarta/Subang pada zaman perjuangan. Sosoknya sempat ditahan Belanda karena membawa santri-santri berjuang melawan Belanda. Hingga Selasa (26/5/2020), tercatat 963 orang keluarga besar Bani Muhyiddin, termasuk Kang Emil. Wasiat Mama Pagelaran yang utama di antaranya yakni jangan pernah meninggalkan salat dan silaturahmi. (*)

    ude

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Tetep: Terminal Singaparna Perlu Direlokasi
    Rekapitulasi KPU Prabowo-Gibran Kuasai Jabar
    KPU Jabar Enggan Disebut Lelet, Ini Alasannya
    BMKG Soal Hujan dan Angin Kencang Melanda Bandung
    Hasyim Sindir KPU Jabar Tidak Hadir di Rapat Pleno

    Editorial



      sponsored links