free hit counter code Anggota Dewan Prihatin Adanya Telur Bansos Busuk di Jabar - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter
Anggota Dewan Prihatin Adanya Telur Bansos Busuk di Jabar

Anggota Dewan Prihatin Adanya Telur Bansos Busuk di Jabar

JuaraNews, Bandung-Beredar informasi terkait adanya ratusan kilogram telur dari bantuan sosial (Bansos) Covid19 Provinsi Jabar terancam busuk di Garut. Hal itu diduga karena lamanya proses pendistribusian.

 

Menanggapi itu, Anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi Partai Golkar, Edi Rusyadi prihatin atas kejadian tersebut, pasalnya ada sekitar 4 ton bantuan sosial (bansos) untuk keluarga penerima yang dikabarkan busuk.

 

Menurutnya,Jika benar-benar busuk terlur yang beli dengan anggaran rakyat akan tidak bermanfaat bagi masyarakat yang akan menerimanya. sehingga menjadi mubazir.

 

"Kondisi ini, tentunya membuat prihatin, alih-alih bantuan yang tersedia dapat meringankan beban warga terdampak Covid-19, justru menurut bantuan sambko tersebut malah tidak bermanfaat," Katanya Kepada Wartawan, Belum  lama inii.

 

Untuk itu, Edi Berharap penerimaan bansos yang disalurkan pemerintah Jawa Barat kedepan berjalan dengan baik dan kejadiaterancam nya telor busuk tidak kembali terjadi.

 

“Semoga ini menjadi pembelajaran bersama dan tidak perlu terjadi dikemudian hari,” Ucapnya.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat Mohammad Arifin Soedjayana membantah informasi tersebut. Menurutnya, tidak ada bansos telur di Bulog Garut yang busuk.

 

Untuk itu, Ia menegaskan telur yang menjadi bagian bansos non tunai tepat mutu dan layak konsumsi.

 

Arifin mengatakan pihaknya menerapkan prosedur yang ketat agar bantuan tunai yang sampai ke warga tepat mutu, antara lain tidak busuk, tidak berbau, tidak kadaluarsa. Karena itu pihaknya menampik kabar yang menyatakan bahwa telur-telur di Garut untuk bansos busuk.

 

Strategi tepat mutu yang dipakai pihaknya adalah menggeser telur-telur yang sebelumnya tersimpan di Gudang Bulog Kabupaten Garut untuk segera dibagikan di Tasikmalaya sehingga masih bisa layak konsumsi.



Arifin menutur telur memiliki manajemen penyimpanan yang khusus, dimana telur tidak boleh disimpan lebih dari empat hari di gudang supaya bisa dikonsumsi warga setelah distribusi. “Sebelum empat hari, kalau tidak bisa disalurkan di situ, kita geser ke daerah tetangganya yang sudah siap menyalurkan. Dalam hal ini saat Garut belum siap menyalurkan bantuan, kita sudah geser itu telur duluan ke Tasikmalaya," katanya, Senin (11/5/2020).

bas

0 Komentar

Tinggalkan Komentar


Cancel reply

0 Komentar


Tidak ada komentar

Berita Lainnya


Wapres Ma'ruf: Optimalkan Teknologi dalam Mitigasi
Agus Mulyana Optimistis Timnas Menang Lawan Korsel
SAH! Prabowo-Gibran Presiden & Wapres 2024-2029
Bey Ingin Sumedang Kembali Jadi Paradijs van Java
Bonus Demografi Sumber Daya Pembangunan Produktif

Editorial



    sponsored links