free hit counter code Wagub Jabar: Pemerintah tak Perlu Liburkan Pesantren Salafiyah - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter
Wagub Jabar: Pemerintah tak Perlu Liburkan Pesantren Salafiyah

Wagub Jabar: Pemerintah tak Perlu Liburkan Pesantren Salafiyah

JuaraNews, Garut - Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, wali murid para santri di pesantren salafiyah tak perlu khawatir terhadap kesehatan dan keselamatan anaknya di tengah maraknya kasus COVID-19 atau virus Corona.

 

Pasalnya, kegiatan atau pelaksanaan pembelajaran di pesantren salafiyah alias pondok pesantren murni tanpa sekolah berbeda dengan sekolah pada umumnya.

 

"Yang membedakan, pertama tentang kegiatan dan orang yang ada di pesantren. Mereka adalah mukimin, orangnya itu-itu juga (bermukim). Di pesantren kegiatan keagamaannya juga luar biasa, sholat lima waktu, duha bersama, tajahud, itu cuci tangan saja sudah sering," ucap Uu usai menghadiri Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1441 H di Pondok Pesantren Assalafiyah 2 Cibiuk, Kab. Garut, Minggu (15/3/2020).

 

Kedua, lanjut Kang Uu, para santri di pesantren salafiyah tengah digembleng ilmu agama sehingga memiliki keimanan dan ketakwaan yang kuat serta ketenangan jiwa yang hebat. "Jiwa tenang, maka timbul kebahagiaan sehingga imunitas tubuh akan kuat," katanya.

 

Uu pun berharap, pemerintah tidak perlu meliburkan pesantren salafiyah, di mana para santri bermurobatoh (tinggal lama) di pondok sehingga tidak memiliki atau sangat sedikit memiliki riwayat bepergian dan berinteraksi dengan orang lain.

 

"Santrinya bukan yang mondar-mandir keluar masuk kompleks juga tidak terlalu banyak berinteraksi dengan orang luar. Mereka keluar pesantren pun dibatasi, ada izin. Jadi sehari-hari interaksi hanya dengan komunitasnya sendiri, seakan-akan mereka satu keluarga," papar Uu.

 

"Apalagi di pesantren sholat tepat waktu, jamaah, dhuha, tahajud, itu dalam wudhu sekaligus cuci tangan. Keimanan dan ketakwaan juga sedang digembleng sehingga tidak ada unsur panik. Berbeda dengan yang ada sekolahnya, karena banyak orang yang keluar-masuk," tambahnya.

 

Kepada wali murid para santri di pesantren salafiyah, Kang Uu pun menegaskan agar mereka memercayai pimpinan pesantren yang akan mengawasi setiap kegiatan di lingkungan pondok.

 

"Karena sekalipun jauh dari orang tua, mereka tetap punya orang tua mulai dari kiai hingga rais aam artinya santri tetap punya pimpinan, ikatan, tidak dilepas begitu saja. Jadi jangan khawatir meski tidak diliburkan," ujarnya.

 

Adapun Pemerintah Provinsi Jabar melalui Dinas Pendidikan mengeluarkan Surat Edaran No 443/3276 - Set.Disdik tanggal 13 Maret 2020 bersifat penting yang ditujukan kepada seluruh kepala cabang dinas pendidikan wilayah I-XIII Dinas Pendidikan Jabar, kepala dinas pendidikan kabupaten/kota, serta kepala sekolah se-Jabar. (*)

ude

0 Komentar

Tinggalkan Komentar


Cancel reply

0 Komentar


Tidak ada komentar

Berita Lainnya


Agus Mulyana Optimistis Timnas Menang Lawan Korsel
SAH! Prabowo-Gibran Presiden & Wapres 2024-2029
Bey Ingin Sumedang Kembali Jadi Paradijs van Java
Bonus Demografi Sumber Daya Pembangunan Produktif
Target Angka Penurunan Stunting  Masih Jauh

Editorial



    sponsored links