Kawal Pengiriman 16 Ton RDF ke Pabrik Semen
- 23 April 2024 | 12:15:00 WIB
PJ Gubernur Bey Machmudin ikut mengantar pengiriman perdana 16 ton refused derived fuel terbuat dari sampah di TPST Santiong, Kota Cimahi.
PJ Gubernur Bey Machmudin ikut mengantar pengiriman perdana 16 ton refused derived fuel terbuat dari sampah di TPST Santiong, Kota Cimahi.
JABAR merupakan provinsi yang terdepan di Indonesia dalam penerapan sistem merit dengan menetapkan kebijakan manajemen ASN..
PEMILIHAN Umum Legislatif (Pileg) 2024 di Provinsi Jawa Barat (Jabar) telah menghasilkan sejarah baru.
JuaraNews, Bandung - Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, hampir setiap negara khususnya negara maju meyakini bahwa pembangunan di bidang pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam memajukan peradaban dan daya saing suatu bangsa.
Apalagi dengan hadirnya Revolusi Industri 4.0 yang memengaruhi cara perpikir, perilaku, dan karakter peserta didik, menurut Setiawan, dibutuhkan inovasi-inovasi untuk membekali generasi muda agar menguasasi hard skill maupun soft skill sesuai potensinya masing-masing.
"Mau tidak mau, pendidikan juga harus beradaptasi dengan apa yang menjadi isu global, regional, maupun nasional, bahkan di lokal sendiri," ucap Setiawan saat menutup agenda Forum Perangkat Daerah Bidang Pendidikan Provinsi Jabar di éL Hotel Royale, Kota Bandung, Rabu (19/2/2020).
"Kalau pendidikan ini tidak dapat berubah dan masih tetap seperti ini, kita akan ketinggalan. Karena itu, fenomena-fenomena yang ada saat ini harus menjadi dasar apapun yang harus kita ubah ke depan," ujarnya.
Setiawan menambahkan, saat ini peserta didik didominasi dengan Generasi Z (anak kelahiran 1995-2014) yang terlahir di era digital bersamaan pesatnya perkembangan teknologi. Mereka pun lebih mudah dan cepat menyerap teknologi baru serta sangat akrab dengan gawai dan media sosial.
Maka, kondisi tersebut harus dimanfaatkan oleh sekolah dan para guru untuk menerapkan pendidikan berbasis teknologi digital maupun menciptakan inovasi-inovasi untuk menyesuaikan karakter Generasi Z.
"Tentu pendidikan formal kita harus dilihat, yang paling penting adalah pendidikan formal kita ini harus mengajarkan anak-anak kita untuk kreatif agar kreativitasnya tidak terbelenggu," kata Setiawan.
"Jadi anak-anak ini harus berkembang sesuai potensinya, kemudian mereka harus bebas berpikir. Inovasi akan muncul apabila anak-anak dibiasakan untuk diasah kreativitasnya, itu kuncinya," pungkasnya. (*)
Oleh: JuaraNews / fan
0 KomentarPJ Gubernur Bey Machmudin berharap Kabupaten Sumedang bisa kembali menjadi 'Paradijs van Java' atau surga dari Selengkapnya..
MUSYAWARAH Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat digelar di Kota Bandung, Senin Selengkapnya..
TARGET prevalansi stunting masih jauh dari angka yang ditetapkan. Kementerian kesehatan menetapkan targat prevalansi stunting pada 2024 sebesar 14 Selengkapnya..
BEY Machmudin melantik Pj Wali Kota Bogor, Pj Bupati Ciamis, dan Pj Bupati Sumedang di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu Selengkapnya..
PERMASALAHAN sarana prasarana ruang kelas baru yang masih kurang di berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jawa Barat. Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
TARGET prevalansi stunting masih jauh dari angka yang ditetapkan. Kementerian kesehatan menetapkan targat prevalansi stunting pada 2024 sebesar 14 persen.
PERMASALAHAN sarana prasarana ruang kelas baru yang masih kurang di berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jawa Barat.