blog counter

Listrik di Jakarta, Banten, dan Jabar Padam

6 Pembangkit di Suralaya Rusak

  • Minggu, 4 Agustus 2019 | 21:57:00 WIB
  • 0 Komentar


Listrik di Jakarta, Banten, dan Jabar Padam
ilustrasi net

JuaraNews, Bandung - Aliran listrik di wilayah Jabodetabek dan Jabar mengalami pemadaman sejak Minggu (4/8/2019) pagi.

PT PLN menginformasikan, pemadaman tersebut akibat Gas Turbin 1 sampai 6 di Pembangkit Suralaya mengalami trip, sementara Gas Turbin 7 saat ini dalam posisi mati (off).

Selain itu, Pembangkit Listrik Tenaga Gas Turbin Cilegon juga mengalami gangguan atau trip.
Gangguan ini mengakibatkan aliran listrik di Jabodetabek mengalami pemadaman.

“Kami mohon maaf sebesar-besarnya untuk pemadaman yang terjadi, saat ini upaya penormalan terus kami lakukan, bahkan beberapa Gardu Induk sudah mulai berhasil dilakukan penyalaan," ungkap Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (4/8/2019).

Untuk wilayah Jabar, gangguan juga terjadi pada Transmisi SUTET 500 kV yang mengakibatkan padamnya sejumlah area, seperti Bandung, Bekasi, Cianjur, Cimahi, Cirebon, Garut, Karawang, Purwakarta, Majalaya, Sumedang, Tasikmalaya, Depok, Gunung Putri, Sukabumi, dan Bogor.

“Sekali lagi kami mohon maaf dan pengertian seluruh pelanggan yang terdampak akibat gangguan ini, kami berjanji akan melakukan dan mengerahkan upaya semaksimal mungkin untuk memperbaiki sistem agar listrik kembali normal,” sambung Made.

Dari sisi perbaikan penyebab gangguan, kata Made, sudah dilaksanakan pengamanan GSW yang putus, dan penyalaan kembali GT di Suralaya. Juga akan dilaksanakan scanning assesmen kondisi GSW yang se type, serta pengaturan beban dari UP2B untuk meminimalisir pemadaman.

Hingga pukul 21.00 WIB, sudah ada 19 Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET) yang sudah menyala, dengan rincian 17 GITET sudah bertegangan dan 2 GITET Masih dalam proses. GITET yang saat ini belum menyala, yakni Kembangan, Gitet Lestari Banten Energi, Gitet Jawa 7, Gitet Suralaya Baru.  Sejumlah wilayah di Jakarta pun sudah mulai menyala kembali.

"Proses pemulihan terus dilakukan, memang tidak bisa secara serentak langsung menyala, namun secara bertahap penormalan terus diupayakan dengan maksimal" Ungkap Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani.

Lakukan Investigasi Libatkan Tim Independen
Terkait padamnya listrik di wilayah Jabodetabek, Banten, dan Jabar, pihak PLN akan malkukan investigasi secara internal dengan melibatkan pihak independen.

Sripeni mengatakan, sebagai permulaan, pihaknya akan mencari penyebab gangguan sehingga menyebabkan listrik padam sejak siang hingga malam. Pencarian sebab gangguan ini akan dilakukan secara komprehensif. Sementara untuk investigasi akan ditunjuk tim independen sebagai pelaksananya.

Investigasi menyeluruh akan dilakukan karena dampak yang terjadi akibat listrik padam ini sangat luar biasa.

"Dan kami ingin melakukan perbaikan secara signifikan pada sistem. Karena itu kami butuh masukan yang sifatnya independen dan komprehensif baik soal teknis dan sebagainya," kata Cahyani.

Ia berharap investigasi tidak lama sehingga perbaikan bisa segera dilakukan secara menyeluruh. "Mudah-mudahan satu sampai tiga bulan kami dapat hasil komprehensif," katanya.

Pasokan listrik dari Jawa Timur dikirim masuk ke PLTA Saguling dan Cirata. Dua pembangkit listrik tenaga air ini menurut Cahyani punya dua fungsi yakni back start salah satunya untuk menyetabilkan daya dan tegangan.

"Dari situ kami tunggu sampai masuk ke Cibinong kemudian masuk Depok, Alhamdulillah 16.27 WIB pasokan masuk ke Gardu Dandul," katanya.

Setelah dari Gandul, listrik akan dialirkan ke Suralaya di Cilegon dan Muara Karang. "Suralaya ini kapasitasnya mencapai 2.800 megawatt dan Ini akan memulihkan secara total," jelas Cahyani.

4 Kereta MRT Terhenti di Bawah Tanah
Padamnya listrik di sejumlah wilayah di Jabodetabek berimbas pada operasional MRT. Total ada 4 kereta MRT terhenti di bawah tanah.

"MRT Jakarta mendeteksi pasokan listrik dari PLN terhenti mulai 11.50 hari ini 4 Agustus 2019. Tim Operation Control Center (OCC) MRT mendeteksi 4 kereta ratangga terhenti di antara stasiun bawah tanah dan saat ini dalam proses evakuasi," kata Corsec PT MRT, M Kamal, dalam keterangannya, Minggu (4/8/2019).

Pintu Platform Screen Door (PSD) dibuka secara manual untuk proses evakuasi. MRT memastikan evakuasi berjalan dengan aman. "Tim Operasi dan Pemeliharaan saat ini memastikan seluruh proses evakuasi berjalan dengan aman," ujarnya.

240 Perjalanan KRL Dibatalkan
Padamnya aliran listirk mengakibatkan Kereta Rel Listrik (KRL) tidak bisa beroperasi. Imbasnya, 240 perjalanan KRL dibatalkan.

"Akibat pemadaman ini, mulai dari pukul 12.00 hingga 17.00 WIB saja ada 240 perjalanan Commuter Line yang harus dibatalkan karena tidak ada daya listrik untuk mengoperasikan KRL," kata Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia, Wiwik Widayanti, dalam jumpa pers di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Minggu (4/8/2019).

Di akhir pekan KRL normalnya dapat melayani 808.336 pengguna setiap harinya. PT Kereta Commuter Indonesia memohon maaf atas gangguan perjalanan KRL yang terjadi di seluruh lintas pada hari ini.

"Para pengguna selanjutnya kami sarankan untuk dapat menggunakan moda transportasi alternatif yang tidak terdampak pemadaman listrik ini.

PT KCI memastikan seluruh penumpang KRL telah dievakuasi dengan aman ke stasiun terdekat. Saat ini PT KCI melanjutkan proses evakuasi dari KRL yang berada di jalur rel. Saat listrik padam PT KCI mencatat ada 7 kereta yang berada di jalur rel antara stasiun, sementara 16 kereta dapat berhenti di stasiun sehingga memudahkan proses evakuasi pengguna.

Jaringan Seluler Terganggu
Jaringan operator seluler pun terkena imbas dan mengalami ganggungan. Pasalnya, operator seluler mengandalkan pasokan listrik dari PLN agar Base Trasnceiver Station (BTS) dapat terus beroperasi. Dengan adanya pemadaman, para operator harus mengandalkan listrik cadangan baik dari baterai atupun genset.

Vice President Corporate Communication Telkomsel Denny Abidin mengatakan pihaknya terus memonitor kondisi perangkat jaringan yang terkena gangguan karena mati listrik. Ada beberapa wilayah yang menurut Denny terdampak pemadaman listrik, yakni Jakarta, Banten, Jabar, dan sekitarnya.

"Kami saat ini masih menginventarisir jumlah perangkat jaringan yang terkena dampak penurunan kualitas atas gangguan ini dan memastikan back up power berfungsi pada perangkat jaringan kami," ungkap Denny dalam keterangan resminya, Minggu (4/8/2019).

Senada dengan Denny, Tri Wahyuningsih, Group Head Corporate Communication XL Axiata mengatakan pemadaman ini memang berdampak pada menurunnya kualitas jaringan di Jabodetabek, Jabar, Jateng, hingga Jawa Timur.

"Untuk itu kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan. Tim teknis kami di lapangan terus berupaya mengatasinya dengan menghidupkan cadangan daya yang disiapkan," katanya melalui keterangan resmi. (*)

den

0 Komentar
Tinggalkan Komentar
Cancel reply
0 Komentar
Tidak ada komentar
Berita Lainnya
Pemprov Jabar Bertanggung Jawab atas Penyelenggaraan Pekerja Migran Indonesia
Yosa Octora Sosialisasikan Perda Pekerja Migran Indonesia di Kabupaten Bandung
SOKSI Jabar Dapat Apresiasi Tinggi dari Depinas dan DPD Partai Golkar
Dukung Anies Capres, Nadem, Demokrat dan PKS Tandatangani Piagam Kerjasama
PKS Jabar Menolak Keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U-20 yang Bertanding di Jabar
Berita Terdahulu

Editorial


    rokok dewa

    Data Statik Covid-19


    DATA COVID-19 INDONESIA

    😷 Positif:

    😊 Sembuh:

    😭 Meninggal:

    (Data: kawalcorona.com)

    Ads