Tingkatkan Potensi Pertanian, Masyarakat KBB gelar Deklarasi Petani dan Peternak
- 9 Desember 2019 | 07:58:00 WIB
DEKLARASI Serikat Petani dan Peternak (SPP) Kabupaten Bandung Barat (KBB) digelar di Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, KBB
DEKLARASI Serikat Petani dan Peternak (SPP) Kabupaten Bandung Barat (KBB) digelar di Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, KBB
KEMERDEKAAN adalah di saat suatu negara meraih hak kendali penuh atas seluruh wilayah bagian negaranya.
JuaraNews, Bandung-Gerakan #BersihkanIndonesia menilai visi-misi Capres Jokowi dan Capres Prabowo di bidang energi dan lingkungan belum mampu mengobati luka masyarakat terdampak di daerah tambang, para petani dan nelayan.
Untuk itu, Masih ada waktu bagi kedua Capres untuk meyakinkan pemilih dalam Debat Capres 17 Februari 2019 dan menyatakan komitmen untuk membawa Indonesia beralih dari era batu bara kotor dan merusak ke energi bersih terbarukan.
#BersihkanIndonesia adalah sebuah gerakan gabungan 37 lembaga non-partisan termasuk WALHI Jawa Barat menilai kedua pasangan capres masih mengandalkan energi kotor batu bara untuk pemenuhan energi nasional.
“Kami sudah pelajari visi-misi keduanya. Sayangnya, Capres Jokowi dan Capres Prabowo masih mengandalkan batu bara untuk energi nasional dan tidak ada satu pun yang bicara tentang dampak-dampak masif mengerikan yang tengah dihadapi para petani, nelayan di pesisir dan warga di desa-desa di daerah tambang,” kata ketua WALHI Jabar Dadan Ramdan.
Dadan menjelaskan, Dengan visi misi tersebut, Capres Jokowi dan Capres Prabowo telah mengabaikan fakta menyedihkan tentang dampak mengerikan tambang batu bara. Di hulu, lubang-lubang bekas tambang itu menjadi penyebab kematian anak-anak bangsa. Penegakan hukum lumpuh di hadapan penguasa tambang yang berafiliasi dengan elit penguasa.
“Lubang-lubang beracun dibiarkan tanpa diperbaiki. Di Kaltim saja sudah 32 jiwa anak-anak yang meninggal hanya karena hukum tidak tegak di bisnis kotor batu bara ini Kita juga tidak pernah mendengar baik Capres Jokowi maupun Capres Prabowo bicara soal bencana mengerikan di halaman rumah anak-anak bangsa ini,” jelsanya.
Lebih lanjut Dadan Ramdan menjelaskan Capres Jokowi dan Capres Prabowo seharusnya memberi harapan bahwa Indonesia akan meninggalkan batu bara dan mulai bicara bagaimana peralihan pemanfaatan energi bersih terbarukan menjadi sumber utama energi Indonesia. Karena fakta lainnya, PLTU Batubara kini menjadi pembunuh senyap dan bertanggungjawab atas kematian dini 6.500 jiwa per tahunnya. (*)
Oleh: abdul basir / bas
0 KomentarDalam rangka memeriahkan HUT JuaraNews.com yang ke 6 tahun, Masyarakat Kecamatan Parongpong, Kabupaten Badung Barat (KBB) ikuti Gerak Jalan Selengkapnya..
Kepala BPBD Jabar Supriyatno menyerukan bupati dan wali kota mengubah mindset manajemen Selengkapnya..
RIDWAN Kamil meluncurkan aplikasi 'Sapawarga' sebagai bentuk implementasi inovasi teknologi dalam melayani publik Selengkapnya..
PRESDIR PT Lippo Cikarang Tbk. Bartholomeus Toto, melayangkan surat minta perlindungan kepada presiden Joko Widodo atas kasus yang Selengkapnya..
DI era disruptif pelayanan kesehatan Indonesia, dibutuhkan inovasi farmasi klinik untuk meningkatkan kualitas terapi obat dalam pelayanan Selengkapnya..
HARI Minggu (10/11/2019) ini bangsa Indonesia memeringati Hari Pahlawan. Tanggal 10 November mencatat peristiwa besar.
Kepala BPBD Jabar Supriyatno menyerukan bupati dan wali kota mengubah mindset manajemen kebencanaan
JELANG tutup tahun, Pemprov Jabar menggelar Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Kopdar) Triwulan IV Tahun 2019.