Vaksin Bukan Obat, Jadi Tetap Lakukan Prokes
- 16 Januari 2021 | 14:06:00 WIB
VAKSINISASI Covid-19 sudah dimulai telah memberikan harapan bagi upaya melawan pandemi.
VAKSINISASI Covid-19 sudah dimulai telah memberikan harapan bagi upaya melawan pandemi.
ISLAM Islam adalah agama yang syâmil (meliputi segala sesuatu) dan kâmil (sempurna). Tak ada satu perkara pun yang luput dari pengaturan Islam.
JuaraNews, Bandung - Hotel Savoy Homann yang terletak di Jalan Asia-Afrika, Kota Bandung, memiliki keunikan tersendiri. Bukan sekadar tempat menginap legendaris karena tercatat sebagai salah satu hotel tertua di Kota Kembang, hotel ini pun ibarat museum.
Itu dikarenakan Hotel Savoy Homann tak lepas dari sejarah penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 1955. Hotel yang namanya merujuk pada sang pendiri dan pemilik pertama, Adolf Homann, seorang warga negara Jerman tersebut, didirikan pada 1871 dan terus berkembang mempertahankan eksistensinya serta mampu bersaing dengan hotel-hotel lainnya.
Hotel Savoy Homann pernah menyandang status sebagai hotel terbesar di Asia Tenggara dan menjadi tempat menginap para delegasi serta pemimpin negara peserta KAA. Kamar bernomor 244 menjadi kamar pilihan keluarga presiden pertama Indonesia, Bung Karno. Sedangkan Perdana Menteri RRC Zhou Enlai menempati kamar 344 di lantai 3. Delegasi dari India, Jawaharlal Nehru di kamar 144.
Fasilitas hotel yang mewah, dengan makanan yang enak, menjadi salah satu tujuan utamanya para wisatawan maupun ketika delegasi KAA menginap di Hotel tersebut. Namun tak lepas dari itu, terdapat beberapa peninggalan sejarah seperti Memorabilia, Golden Book, furniture dan yang menarik yaitu peralatan makanan yang sampai saat ini masih terpampang mewah masih sama seperti dulu.
Sendok, garpu maupun piring yang mengkilap itu terkesan mewah, hanya bisa digunakan oleh tamu tamu VIP ketika KAA tahun 1955 berlangsung. Kemewahannya masih terlihat hingga saat ini.
Public Relations Bidakara Grand Savoy Homann, Revinna Tova Nugraha mengungkapkan, peralatan makanan yang dulu digunakan ketika KAA itu terbuat dari stainless dan perak. Peralatan mewah tersebut digunakan hanya untuk para pejabat utama peserta KAA.
Menurutnya, dahulu dengan peralatan mewah tersebut sangat terbatas, sehingga dipersipakan untuk tamu VIP saja. “Jadi dulu itu peralatan ini dipersiapkan hanya untuk tamu tamu dari delegasi maupun Ring 1 saja, seperti presiden, wakil presiden, atau perdana menteri,” kata Revinna, Rabu (18/4/2018).
Revinna mengatakan, peralatan makanan yang mewah tersebut diproduksi sebelum KAA berlangsung atau sekitar awal 1950-an. Peninggalan antik itu menjadi daya tarik tersendiri kepada para wisatawan yang menginap maupun berkunjung di sana.
Untuk menjaga kualitas barang tersebut, manajemen hotel membersihkannya setiap satu bulan sekali. Itu dilakukan agar terlihat lebih apik dan menjadikan barang antik peninggalan sejarah kala. “Kita merawatnya setiap satu bulan sekali, agar terlihat bersih dan pengunjung hotel pun bisa melihatnya dengan nyaman,” kata Revinna.
Untuk saat ini peninggalan beberapa barang peninggalan ketika KAA tersebut tersimpan rapih dan bersih. Sehingga untuk warga Bandung atau wisatawan bisa melihat barang bersejarah tersebut di hotel yang berada di Jalan Asia-Afrika tersebut.(*)
fan
AKSI konyol dilakukan seorang wanita di Ukraina. Di masa pandemi, perempuan itu rela melepaskan celana dalamnya dan menjadikannya sebagai Selengkapnya..
GERAKAN tanpa bra ini pertama kali muncul di Amerika Serikat dan diramaikan sebuah situs asal Prancis, Selengkapnya..
MUNGKIN kita bertanya, pohon apa yang paling besar di dunia? Seperti pertanyaan iseng, namun tentu jawabannya Selengkapnya..
BULAN Muharam memiliki kedekatan secara tradisi dan budaya dengan bangsa Selengkapnya..
SEBAGIAN masyarakat ingin memahami seluk-beluk mengenai virus SARS-CoV-2 penyebab Coronavirus disease 2019 atau Selengkapnya..
PEMILIHAN Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 resmi dihelat pada Rabu, 9 Desember 2020 ini.
😷 Positif:
😊 Sembuh:
😭 Meninggal: