JuaraNews, Bandung - Ketua Komisi I DPRD Jabar Syahrir meminta aparat keamanan khususnya Polda Jabar untuk menjaga wilayah Jabar tetap aman.

Hal tersebut disampaikan Syahrir terkait terjadinya penganiyaan terhadap 2 ulama yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini.

Peristiwa pertama menimpa KH Umar Basri, pengasuh Pondok Pesantresn Al Hidayah di Kampung Santiong, Cicalengka Kidul, Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung, Sabtu (27/1/2018). Ulama kharismatik yang biasa diapa Ceng Emon Santion tersebut dianiaya seorang warga bernama Asep (50) saat berzikir seusai salat Subuh sekitar pukul 05.10 WIB. Akibatnya Ceng Emon mengalami luka parah pada bagian wajahnya hingga harus dirawat di RS Al Islam Kota Bandung. Tersangka Asep sendiri didiagnosa mengalami ganggung jiwa.

Peristiwa kedua menimpa Ustaz HR Prawoto, anggota Brigade PP Persatuan Islam (Persis), Rabu (1/2/2018) sekitar pukul 07.00 WIB di sekitar rumahnya, di Cigondewah, Blok Sawah, RT 01/03, Kelurahan Cigondewah Kidul, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung. Ustaz Prawoto bahkan akhirnya meninggal dunia setelah kepala dihamtam beberapa kali menggunakan linggis oleh tetangganya berinisial AM alias Encas (47). Sama halnya dengan Asep, penganiaya KH Umar, Encas pun ternyata menderita gangguan jiwa.

"Karena kejadian ini sudah dua kali abis salat subuh. Jadi kita berharap kepada pihak instansi Polda Jabar bisa memberikan rasa aman kepada masyarakat seluruh Jawa Barat untuk melaksnakan ibadah masing-masing," ujar Syahrir di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro Kota Bandung, Jumat (2/2/2018).

Syahrir berharap Kepolisan bisa menyelesaikan permasalahan keamanan ini serta mengusut tuntas kedua peristiwa penganiayaan tersebut. "Meminta Kepolisian yang mengedepankan supaya semua permasalahan bisa terselesaoikan, supaya umat muslim aman saat beribadah," katanya. (*)

Oleh: abdul basir / den