blog counter

Aher: Jabar tidak Perlu Beras Impor

  • Selasa, 23 Januari 2018 | 15:20:00 WIB
  • 0 Komentar


Aher: Jabar tidak Perlu Beras Impor
Ilustrasi net

JuaraNews, Bandung - Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menegaskan Provinsi Jabar tidak membutuhkan beras impor.

Pasalnya, Jabar memiliki persediaan beras cukup untuk memenuhi kebutuhan warga, paling tidak hingga 3 bulan mendatang.

"Kata Bulog masih cukup 3 bulan ke depan. Berarti untuk konteks Jawa Barat tidak perlu impor. Bukan konteks Indonesia. Karena menurut Bulog persediaan tiga bulan ke depan cukup, maka untuk Jawa Barat tidak perlu dikirim beras impor. Dalam konteks nasional itu pemerintah pusat yang menghitung. Kalau di Jawa Barat masih cukup jadi jangan mampir ke Jawa Barat beras impornya," ungkap Aher seusai peluncuran Program Bantuan Sosial Beras Sejahtera (Bansos Rastra) di Gedung Sate, Jalan Diponegoro Kota Bandung, Senin (22/1/2018).

Kendati demikian, kilah Aher, jika memang pada saatnya beras produksi petani Jabar sudah tidak lagi bisa mencukupi kebutuhan masyarakat, beras impor bisa saja didatangkan untuk mengatasi kekurangan stok.

"Tapi kalau sudah tidak cukup lagi, di lapangan jelas-jelas ada kekurangan, ya mau tidak mau beras impor penyelesaian gejolak pangan ini," tandas Aher.

Pasa kesempatan sama, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jabar Hendy Jatnika mengatakan, luas areal padi di Jabar tercatat seluas 926.917 hektare dan panen Januari mencakup areal seluas 90 ribu hektare. Hasil panennya diperkirakan 532 ribu ton gabah kering giling (GKG ) atau setara 333 ribu ton beras.

Sedangkan pada Februari, jumlah areal panen padi meningkat menjadi 162 ribu hektare yang diperkirakan menghasilkan 938 ribu ton GKG atau setara 600 ribu ton beras . Lalu pada Maret, diperkirakan ada 279 ribu hektare lahan padi yang akan dipanen dengan perkiraan hasil 1,632 juta ton GKG atau setara 1,024 juta ton beras.

Hendy menyebutkan, puncak panen akan terjadi pada Juli dengan perkiraan produksi hampir sama seperti Maret.

"Produksi padinya diperkirakan masih akan mencapai kurang lebih 7,85 juta ton. Rata-rata Jawa Barat mengonsumsi kurang lebih 100 kg per kapita per tahun, di atas angka yang ditetapkan Badan Ketahanan Pangan hanya 89,7 kg. Konsumsi Jawa Barat bisa lebih 3 juta ton beras per tahunnya," ungkap Hendy.

Menurut Hendy, kalaupun terjadi gejolak harga, mungkin hanya terjadi di tata niaga dan distribusi. "Sedangkan di tingkat produksi aman, apalagi bulan Februari-Maret menjelang panen raya. Sehingga terjadi peningkatan luas panen dibanding Januari sekarang," tandasnya. (*)

den

0 Komentar
Tinggalkan Komentar
Cancel reply
0 Komentar
Tidak ada komentar
Berita Lainnya
Daihatsu Urban Fest di Bandung Hadirkan All New Astra Daihatsu Ayla
Pegadaian Kanwil Bandung Peduli Pertumbuhan dan Perkembangan UMKM
Bank BJB Jadi Pemegang Saham Pengendali di Bank Bengkulu
Pemenang Lelang Pengelolaan TPPAS Legok Nangka Diumumkan Akhir Mei 2023
Pegadaian Ajak Jurnalis Berperan Aktif Dorong UMKM Go Digital
Berita Terdahulu

Editorial


    rokok dewa
    iklan qposaja

    Data Statik Covid-19


    DATA COVID-19 INDONESIA

    😷 Positif:

    😊 Sembuh:

    😭 Meninggal:

    (Data: kawalcorona.com)

    Ads