Rakerda Soksi Jabar Sukses Digelar, Cucu Sugiarti: Semoga Dapat Membentuk Satu Kesatuan
- 27 Maret 2023 | 13:43:00 WIB
DEPIDAR SOKSI Wilayah IX Jabar sukses menggelar Rapat Kerja (Rakerda) pada 18 Maret 2024
DEPIDAR SOKSI Wilayah IX Jabar sukses menggelar Rapat Kerja (Rakerda) pada 18 Maret 2024
NYARIS ironi. Zainudin Amali menyatakan mundur dari kursi menpora secara informal. Kabar running text di saluran TV hari ini.
JuaraNews, Bandung - Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menegaskan Provinsi Jabar tidak membutuhkan beras impor.
Pasalnya, Jabar memiliki persediaan beras cukup untuk memenuhi kebutuhan warga, paling tidak hingga 3 bulan mendatang.
"Kata Bulog masih cukup 3 bulan ke depan. Berarti untuk konteks Jawa Barat tidak perlu impor. Bukan konteks Indonesia. Karena menurut Bulog persediaan tiga bulan ke depan cukup, maka untuk Jawa Barat tidak perlu dikirim beras impor. Dalam konteks nasional itu pemerintah pusat yang menghitung. Kalau di Jawa Barat masih cukup jadi jangan mampir ke Jawa Barat beras impornya," ungkap Aher seusai peluncuran Program Bantuan Sosial Beras Sejahtera (Bansos Rastra) di Gedung Sate, Jalan Diponegoro Kota Bandung, Senin (22/1/2018).
Kendati demikian, kilah Aher, jika memang pada saatnya beras produksi petani Jabar sudah tidak lagi bisa mencukupi kebutuhan masyarakat, beras impor bisa saja didatangkan untuk mengatasi kekurangan stok.
"Tapi kalau sudah tidak cukup lagi, di lapangan jelas-jelas ada kekurangan, ya mau tidak mau beras impor penyelesaian gejolak pangan ini," tandas Aher.
Pasa kesempatan sama, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jabar Hendy Jatnika mengatakan, luas areal padi di Jabar tercatat seluas 926.917 hektare dan panen Januari mencakup areal seluas 90 ribu hektare. Hasil panennya diperkirakan 532 ribu ton gabah kering giling (GKG ) atau setara 333 ribu ton beras.
Sedangkan pada Februari, jumlah areal panen padi meningkat menjadi 162 ribu hektare yang diperkirakan menghasilkan 938 ribu ton GKG atau setara 600 ribu ton beras . Lalu pada Maret, diperkirakan ada 279 ribu hektare lahan padi yang akan dipanen dengan perkiraan hasil 1,632 juta ton GKG atau setara 1,024 juta ton beras.
Hendy menyebutkan, puncak panen akan terjadi pada Juli dengan perkiraan produksi hampir sama seperti Maret.
"Produksi padinya diperkirakan masih akan mencapai kurang lebih 7,85 juta ton. Rata-rata Jawa Barat mengonsumsi kurang lebih 100 kg per kapita per tahun, di atas angka yang ditetapkan Badan Ketahanan Pangan hanya 89,7 kg. Konsumsi Jawa Barat bisa lebih 3 juta ton beras per tahunnya," ungkap Hendy.
Menurut Hendy, kalaupun terjadi gejolak harga, mungkin hanya terjadi di tata niaga dan distribusi. "Sedangkan di tingkat produksi aman, apalagi bulan Februari-Maret menjelang panen raya. Sehingga terjadi peningkatan luas panen dibanding Januari sekarang," tandasnya. (*)
den
DAIHATSU berkomitmen terus hadir dan mendekatkan diri kepada pelanggan, khususnya para generasi muda Selengkapnya..
PT Pegadaian Kanwil Bandung terus berusaha merangkul pelaku UKM khususnya di wilayah binaan nya di Jawa Selengkapnya..
BANK Bengkulu sebagai mitra KUB bank bjb berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang 2022 dengan mencetak pertumbuhan laba bersih sebesar Selengkapnya..
PEMENANG lelang proyek pembangunan Legok Nangka di Nagreg, Kabupaten Bandung akan diumumkan akhir Mei atau paling lambat Juni 2023. Selengkapnya..
PT Pegadaian bersama Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) menggelar kickoff sebagai tanda dimulainya Lomba Karya Jurnalistik Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
😷 Positif:
😊 Sembuh:
😭 Meninggal: