JuaraNews, Bandung - Setelah sukses membangun Industrial Park, TIENS Grup investasikan dana mencapai 10 miliar RMB (Renminbi, China Yuan) atau setara dengan Rp20,3 triliun utuk pembangunan universitas berskala internasional. Universitas tersebut akan dibangun di Tianjin, Republik Rakyat Tiongkok.

"Perkembangan suatu usaha tergantung pada orang berbakat, sedangkan perkembangan orang berbakat mengandalkan pada pendidikan. Kami menilai, pendidikan sangat penting untuk mensejahterakan manusia dan membantu perkembangan sebuah Negara," ujar Chairman TIENS Grup, Mr Li Jinyuan saat berkunjung ke Kota Bandung, baru-baru ini.

TIENS Universitas rencananya dibangun di atas lahan seluas 3,2 km2 atau seluas 3,2jt m2, dengan luas bangunan mencapai 210jt m2 dan mampu menampung 30 ribu mahasiswa. Universitas ini terdiri dari 20 fakultas dengan 120 jurusan.

"Selain untuk pendidikan, di area tersebut akan dibangun pusat perawatan orang tua, teknologi biologis, perpustakaan, vila para dosen/pakar, dan gedung olah raga. TIENS Universitas ini pun akan bekerjasama dengan 100 top universitas terkemuka di dunia. Proses pembangunan sedang berjalan dan ditargetkan tahun depan selesai," tambah Li Jinyuan.

Sebelumnya, TIENS telah memiliki 'Health Industrial Park' yang dibangun Oktober 2012 lalu. Helath Industrial Park tersebut berlokasi di wilayah perindustrian WuQing dan berdiri diatas lahan seluas 1 km2 atau setara dengan 1 juta m2. Nilai investasi yang ditanamkan pada Helat Industrial Park tersebut mencapai 7 miliar RMB atau setara dengan Rp14,2 triliun. Kawasan industrial park tersebut mencakup perkembangan & penelitian produk, manufacturing, logistic, biological health study, rumah sakit, exhibition hall dan museum.

Produk TIENS yang dihasilkan dari resep tradisional Tiongkok yang dipadukan dengan bioteknologi yang tinggi. Dalam setiap hari, lebih dari 30 juta keluarga di seluruh dunia mengkonsumsi dan menggunakan lebih dari 1000 macam produk TIENS yang berbahan dasar alami, aman dan menyehatkan. Usaha TIENS Grup sendiri sampai saat ini sudah tersebar di lebih dari 190 negara dan memiliki anak perusahaan di 110 negara. (*)

Oleh: ageng rustandi / ang