JuaraNews – Umumnya, kehadiran anak dapat mengubah gaya hidup seseorang. Seperti yang terjadi pada diri Farri Icksan Wibisana, gitaris band The Super Insurgent Group of Intemperence Talent (SIGIT).

Farri rela berhenti merokok demi anaknya, Raden Matahari Terbit Wirasendjaja buah pernikahan Farri dengan Shareefa Daanish. "Matahari adalah darah daging saya, tanggung jawab saya. Jadi saya ingin dia melihat saya membantu jiwa dan raga," kata Farri.

Demi Matahari, Farri, berhasil mengurangi rokok yang telah menjadi kebiasaannya. Jika sebelumnya Farri bisa menghabiskan dua bungkus rokok sehari, kini hanya empat batang. Itu pun tidak dikonsumsi di depan putranya. Farri hanya merokok ketika di luar rumah dan tak sedang bersama sang putra. “Pokoknya saya merokok saat sedang tidak di dekat anak. Mau masuk lingkungan rumah juga mandi dulu, biar bersih," ujar Farri.

Sekadar untuk diketahui, Farri adalah salah satu pendiri band The SIGIT yang terbentuk di Kota Bandung pada 2002. Setelah memenangkan sebuah ajang pencarian band berbakat pada 2004, The SIGIT meluncurkan album Visible Idea of Perfection.

Album yang sejatinya digarap secara indie itu meledak di pasaran. Sejumlah lagu di album menjadi hits, seperti Horse, Black Amplifier, No Hook, Soul Sister, All The Time, Satan State, Clove Doper, Live in New York, dan New Generation.

Pada 2009, The SIGIT kembali mengguncang jagat musik Tanah Air lewat album Herzt Dyslexia (EP). Masih seperti album pertama, semua lagu dalam lirik Bahasa Inggris. Lagu hits dari album ini, Midnight Mosque Song, Money Making, The Party, dan Only Love Can Break Your Heart. Empat tahun kemudian, mereka malahirkan album Detourn dengan hits Detourne, Owl and Wolf, Gate of 15^th, Conundrum, Tired Eyes, Son of Sam, dan Cognition. (*)

Oleh: akbar aulia / bar