JuaraNews, Jakarta - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin menegaskan, MUI tidak pernah mengeluarkan fatwa yang melarang umat muslim mengucapkan selamat Natal kepada umat Kristiani.

Pernyataan Din ini disampaikan untuk meluruskan pendapat yang berkembang di masyarakat bahwa MUI mengharamkan ucapan selamat Natal.

"Fatwa MUI pada 1981 itu tentang Perayaan Natal Bersama. Hal yang diharamkan adalah bila umat Islam mengikuti upacara Natal bersama," kata Din.

Menurut Din, fatwa, yang dikeluarkan pada masa Ketua MUI diketuai Buya Hamka itu, dikeluarkan karena saat itu banyak muslim yang ikut upacara Natal bersama di gereja. Tindakan itu diharamkan karena berkaitan dengan urusan ibadah. "Kerukunan umat beragama pada saat itu salah kaprah," ucap Ketus Umum PP Muhammadiyah.

Din membolehkan umat Islam mengucapkan selamat Natal terutama bila yang merayakannya adalah kerabat dan saudara. Menurut Din, ucapan tersebut tidak akan merusak keyakinan agama seorang muslim. Islam, kata Din, adalah agama yang membawa rahmat pada sekalian alam bukan merusak kerukunan.

“Selama hal itu tidak memengaruhi akidah umat Muslim maka (ucapan selamat Natal) dapat dilakukan," ujar Din mengingatkan. Bahkan Din mengaku, secara pribadi selalu mengucapkan selamat hari raya kepada pemeluk agama lain termasuk Natal dengan alasan aspek kultural.

Dia kembali menegaskan, tidak ada larangan mengucapkan selamat Natal. Namun, bila masih ada umat Islam yang tidak ingin memberikan ucapan tersebut, hal itu juga harus dihargai. "Yang pasti, saya tegaskan bahwa dalam Fatwa MUI mengucapkan selamat Natal tidak pernah diharamkan," pungkasnya. (*)

den