JuaraNews - Pelatih Arema Cronus, Joko Susilo mengatakan faktor mental menjadi penyebab kekalahan timnya dari Mitra Kukar.

Arema kalah lewat drama adu tendangan penalti dengan skor 2-4 (agregat 3-3), pada leg kedua semifinal Piala Jenderal Sudirman di Stadion Kanjuruhan, Minggu (18/1/2016) malam. Sebelum kandas di Piala Jenderal Sudirman, Arema juga gagal di semifinal Piala Presiden. Waktu itu mereka disingkirkan oleh Sriwijaya FC.

"Di dua turnamen terakhir, kami hanya kalah sekali. Tapi kekalahan itu justru membuat gagal ke final. Pada babak adu penalti semua berbicara soal mental. Saya sudah melatih para pemain melakukan adu penalti. Saat latihan mereka melalukan penalti dengan sangat baik. Tapi saya melihat mereka terlalu emosi. Ini salah pelatihnya. Saya siap dievaluasi. Diganti juga siap," tegas Joko.

pada pertandingan itu, Arema dan Mitra Kukar memang sama-sama menunjukkan permainan keras bahkan cenderung kasar. Puncaknya terjadi saat Abdul Gamal melalukan tekel keras kepada Antonio Mossi yang membuat pemain Arema tersulut emosi.

Reaksi yang ditunjukkan pemain Arema membuat pemain Mitra membalas. Saling dorong pun terjadi hingga tendangan dilakukan antarpemain. Alhasil, wasit Dody Iswandi mengeluarkan kartu merah untuk Gamal dan juga Mossi.

"Para pemain tidak mampu mengontrol emosi yang membuat kami mendapatkan kartu merah. Saya tak memiliki taktik dan strategi untuk pertandingan 10 lawan 10. Emosi membuat kami kacau dalam pertandingan," jelas Joko. (*)

don