blog counter

Hot News


Opini


  • Apa Kabar Menpora?
    Apa Kabar Menpora?

    NYARIS ironi. Zainudin Amali menyatakan mundur dari kursi menpora secara informal. Kabar running text di saluran TV hari ini.

    Imunisasi Halal atau Haram? Ini Faktanya

    • Selasa, 16 Desember 2014 | 21:30:00 WIB
    • 0 Komentar


    Imunisasi Halal atau Haram? Ini Faktanya

    JuaraNews, Bandung - Pro kontra terkait hukum vaksinasi atau imunisasi menurut ajaran Islam masih terus bergulir. Apakah vaksinasi atau imunisasi itu halal atau haram?

    Praktisi komunikasi dari Yayasan Percikan Iman Ust DR. Aam Amiruddin menuturkan, proses pembuatan vaksin memang pernah bersentuhan dengan hal yang diharamkan oleh agama Islam. Namun dalam prosesnya, ada pembersihan yang dilakukan terhadap hal yang diharamkan tersebut sehingga vaksin yang dihasilkan pun bersih dari hal yang diharamkan.

    "Itu fakta ilmiahnya, jika vaksin itu tidak haram. Dan karena bersih dari yang haram, tentu saja vaksinasi atau imunisasi itu halal dan menjadi wajib. Hal ini sesuai dengan surat An Nissa ayat 9 yang mewajibkan kita untuk melahirkan generasi yang lebih baik. Dan salah satu upayanya adalah dengan imunisasi sehingga generasi kedepan lebih sehat dan lebih baik," ujar Aam kepada wartawan, baru-baru ini.

    Fakta lain yang menjdikan vaksinasi atau imunisasi merupakan hal yang halal, yakni penggunaannya di negara-negara yang begitu ketat terkait keharaman sesuatu. Salah satunya di Saudi Arabia yang justri mewajibkan warga negaranya untuk divaksin. Bahkan, mereka pun dengan tegas meminta setiap jamaah haji untuk divaksin terlebih dahulu sebagai upaya mencegah masuknya penyakit atau wabah dari negara asal jemaah tersebut.

    "Kita tahu bagaimana tegasnya mereka (Saudi Arabia) terhadap keharaman sesuatu. Tapi karena ada hal yang lebih penting yakni kemaslahatan generasi penerus, mereka pun mewajibkan imunisasi bagi warganya. Dan berdasarkan data, 98 persen warga Saudi Arabia sudah melakukan imunisasi atau divaksin," tuturnya.

    Sementara terkait tuduhan jika gerakan imunisasi atau vaksinasi sebagai upaya masif kaum Yahudi, Aam pun dengan tegas menolaknya. Aam berpendapat, jika saja imunisasi haram dan tidak baik, negara-negara Yahudi seperti ISrael sudah bisa dipastikan tidak akan mewajibkan warganya divaksinasi atau imunisasi. Justru fakta yang terjadi, di negara-negara yang dituduh akan menghancurkan Islan seperti Israel ataupun Amerika, mereka melakukan vaksinasi terhadap 98 persen penduduknya. Dan hampir semua negara maju pun sudah melakukan imunisasi terhadap penduduknya.

    "Ini membuktikan jika mereka menginginkan generasi penerusnya itu kuat dan hebat, sehingga imunisasi diwajibkan. Sementara Indonesia yang notabene merupakan negara muslim terbesar justru memfatwakan jika imunisasi haram. Dan ini justru akan menghancurkan Islam secara perlahan karena generasi muslimnya lemah dan rentan terkena penyakit akibat tidak mendapatkan imunisasi," terangnya.

    Masih maraknya kampanye terkait haramnya vaksinasi atau imunisasi, dinilai Aam, karena kekurangpahaman seseorang terhadap hal yang mereka fatwakan haram tersebut. Untuk itu, para agamawan (kyai, ulama, ustadz) memiliki peran yang sangat strategis dalam mensosialisasikan vaksinasi atau imunisasi. Sosialisasi terkait imunisasi oleh para agamawan, akan lebih memiliki power dan greget lebih dibanding sosialisasi yang dilakukan para pakar kesehatan.

    "Dan satu lagi, tidak benar jika vaksin itu hanya dibuat orang Yahudi. Justru di Bandung lah vaksin di buat, di Bio Farma. Dengan peneliti orang muslim, serta lebih dari 80 persen karyawannya adalah orang muslim. Jadi bagaimana mungkin vaksin diproduksi negara Yahudi. Kalaupun harus ada sertifikasi WHO, itu lebih untuk menjaga kualitas dan kebersihan vaksin itu sendiri," tandasnya. (*)

    Oleh: ageng rustandi / ang

    0 Komentar
    Tinggalkan Komentar
    Cancel reply
    0 Komentar
    Tidak ada komentar
    Berita Lainnya
    Pemprov Jabar Bertanggung Jawab atas Penyelenggaraan Pekerja Migran Indonesia
    Yosa Octora Sosialisasikan Perda Pekerja Migran Indonesia di Kabupaten Bandung
    SOKSI Jabar Dapat Apresiasi Tinggi dari Depinas dan DPD Partai Golkar
    Dukung Anies Capres, Nadem, Demokrat dan PKS Tandatangani Piagam Kerjasama
    PKS Jabar Menolak Keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U-20 yang Bertanding di Jabar
    Berita Terdahulu

    Editorial


      rokok dewa

      Data Statik Covid-19


      DATA COVID-19 INDONESIA

      😷 Positif:

      😊 Sembuh:

      😭 Meninggal:

      (Data: kawalcorona.com)

      Ads