JUARA NEWS – Program koperasi merah putih untuk Desa/Kelurahan yang digagas oleh Pemerintahan Prabowo Subianto akan segera dimulai segera dibentuk oleh kementerian Koperasi.
Menteri Koperasi Budi Arie mengatakan, sebanyak 75 ribu desa di Indonesia, terapat 27 ribu desa yang belum memiliki koperasi.
BACA JUGA: Kota Bandung Gaungkan Inklusivitas di Hari Peduli Autisme Internasional
Menurutnya, pembentukan koperasi merah putih punya potensi keuntungan sebesar 1 miliar per tahun. Dengan begitu, Arie berharap 80 ribu desa akan mendapatkan keuntungan Rp 80 triliun.
Koperasi desa yang akan dibentuk akan berbasis komunitas yang memiliki captive market. Sehingga bisa dipastikan akan memiliki keuantungan.
BACA JUGA: Mengenal Makna Logo Asia Afrika Youth Forum 2025, Hasil Karya Anak Muda Bandung
Untuk itu, bagi desa/kelurahan yang belum memiliki koperasi, makan akan segera dibentuk. Sedangkan yang sudah ada tinggal dilakukan pemngembangan.
‘’Jadi kalau yang sudah ada koperasinya tinggal peningkatan atau revitalisasi tergantung hasil musyawarah desa masing-masing,” ujarnya.
BACA JUGA: Efesiensi Anggaran Perjalanan Dinas Pemprov Jabar kena Pangkas Rp 390 Miliar!
Budi Arie mengatakan, sebagai langkah awal pembentukan koperasi merah putih, pihaknya saat ini telah resmi meluncurkan portal website koperasi desa merah/kelurahan putih.
Portal web ini bernama, kopdesmerahputih.kop.id. Keberadaan website ini bertujuan untuk melakukan pendaftaran dan pemantauan.
BACA JUGA: Total Efesiensi Anggaran Pemprov Jabar jadi Rp 5,1 Triliun, Ini Rinciannya!
Sedangkan untuk anggaran pembuatan website berasal dari dana internal kementerian yang nantinya akan jadi dashboard nasional.
‘’Website ini juga untuk pengawasan dan Satgas koperasi desa dan menjadi sumber data tunggal,’’ ujar Budi Arie.
Keberadaaan website ini akan dikelola bersama yang bertugas melakukan pemantauan dan merekap pembentukan koperasi.
BACA JUGA: SMAN 1 Bandung Terancam Terusir Setelah Gugatan Dikabulkan PTUN
‘’Semunyya akan termonitoring, mulai dari sosialisasi, musyawarah desa khusus, rapat anggota, hingga koperasi itu berdiri,” ujarnya.
Untuk itu bagi yang berminat bisa langsung melakukan pendaftaran melalui website itu. Bahkan kedepanya, website ini akan dikembangkan menjadi Kophub, Covhub, omnichannel, dan marketplace.
‘’Ini juga akan berfungsi memantau rantau pasok produk-produk desa, serta memonitoring kesehatan koperasi desa,’’ pungkas Budie Arie. (edt).